Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Okupasi Trotoar Sepanjang Blok F Tanah Abang

Kompas.com - 31/05/2018, 19:50 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi trotoar di sepanjang Gedung Blok F Tanah Abang, hingga menuju ke simpang Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018).

Pantauan Kompas.com di lokasi, Kamis pukul 13.00 WIB, puluhan PKL tampak santai menjajakan barang dagangannya.

Berbagai barang dijual, seperti pakaian, sepatu, tas, dan sejumlah aksesoris tangan. Padatnya PKL membuat pengunjung Tanah Abang terpaksa harus berdesak-desakan.

Saking padatnya, ruang untuk trotoar disisakan hanya seukuran dua orang pejalan kaki. Sejumlah petugas Satpol PP di kawasan tersebut tidak melakukan penindakan.

Dua jam berselang tidak ada perubahan, kondisi semrawut masih tetap terjadi di trotoar. Petugas Satpol PP masih terlihat di lokasi, tapi tidak melakukan tindakan apa-apa.

Hal serupa terlihat di pintu masuk Stasiun Tanah Abang. Di kawasan itu, belasan PKL yang berjualan makanan dan minuman bebas beraktivitas.

Padahal, sebelumnya petugas Satpol PP sangat garang ketika bertemu dengan para PKL yang dianggap berjualan tidak pada tempatnya.

Pedagang kaki lima okupasi trotoar di sepanjang Blok F, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018).Kompas.com/David Oliver Purba Pedagang kaki lima okupasi trotoar di sepanjang Blok F, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018).

Salah satu pedagang otak-otak di kawasan itu mengatakan, sejak April tidak pernah lagi ada penindakan yang dilakukan petugas Satpol PP.

"Ada jam-jamnya Bang, habis jam 12 baru boleh berjualan sampai sore. Sekarang sih mendingan dibanding dulu," ujar pedagang tersebut.

Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono mengatakan, akan segera menindaklanjuti hal tersebut. Dedi mengatakan, PKL tersebut mengokupasi trotoar karena ramainya pembeli jelang Idul Fitri.

Pihaknya punya alasan mengapa Satpol PP yang terlihat di lapangan tidak melakukan penindakan. "Oh, itu mungkin dipegang Satpol PP Jakarta Selatan, tapi kami akan tindaklanjuti," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com.

Penataan Tanah Abang, kata Dedi, memang di-backup sejumlah Satpol PP dari wilayah lain. Hal itu dilakukan karena Pasar Tanah Abang yang luas.

Selain itu, pihaknya memperkirakan para PKL itu mungkin berpikir mereka bebas berjualan di trotoar seperti yang diberikan Pemprov DKI kepada PKL di Jalan Jatibaru Raya. "Mungkin mereka merasa boleh juga berjualan seperti di Jatibaru," ujar dia.

Namun, Dedi tidak menjelaskan apakah pihaknya pernah menertibkan para PKL tersebut sebelum akhirnya menjamur seperti saat ini.

Kompas TV Hal ini disampaikan Sandi seusai menghadiri kelulusan mahasiswa Jayakarta di Monas pada Sabtu (12/5) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com