Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Baju Kertasku", Saat Kertas Bekas Jadi Berkah Bagi Keluarga Tak Mampu

Kompas.com - 24/06/2018, 21:45 WIB
Sherly Puspita,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok mahasiswa dari Universitas Bakrie menyambangi sebuah kelompok belajar di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (24/6/2018) pagi.

Para mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Baju Kertasku Jakarta pagi itu menggelar acara santunan untuk para peserta kelompok belajar Sakura Manggarai yang mayoritas berasal dari keluarga tak mampu tersebut.

Kegiatan sosial semacam ini mungkin sudah kerap dilakukan para mahasiswa di Jakarta. Namun, cara komunitas Baju Kertasku untuk menggalang dana ini tergolong unik.

"Kami mengumpulkan kertas-kertas yang sudah tak terpakai dari masyarakat. Lalu kami jual kertas-kertas tersebut dan kami belikan baju untuk disumbangkan. Itulah konsep kegiatan di komunitas Baju Kertasku," ujar ketua Baju Kertasku Jakarta Faizana saat ditemui di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu.

Menurutnya, komunitas yang ada di Jakarta ini merupakan cabang dari Baju Kertasku yang pusatnya berada di Poso, Sulawesi Tengah.

Faizana mengatakan, kegiatan ini bermula dari tugas kuliah yang diberikan dosen Universitas Bakrie bernama Pandit Sumawinata yang juga merupakan pengurus Baju Kertasku yang ada di Poso.

"Ini angkatan ke dua. Jadi sebelum angkatan ini para mahasiswa juga menggelar acara serupa. Tujuannya adalah menolong sesama sambil mencegah kerusakan lingkungan," kata dia.

Faizana melanjutkan, dengan mengumpulkan sampah kertas, ia dan para mahasiswanya ingin menyuarakan gerakan hemat kertas dan membuat masyarakat sadar pentingnya limbah rumahan tersebut bagi mereka yang membutuhkan.

Baca juga: Kisah Keluarga Muslim Sukarela Tampung Seorang Calon Romo

"Konsep kami setelah kertas terkumpul kami jual di pengepul dan kami belikan baju. Sebetulnya ada yang mau donasi dalam bentuk uang. Tapi yang palingbutama buat kami bagaimana kami dapat membantu sesama sambil mengurangi limbah kertas itu," papar Faizana.

Pagi ini mereka menyumbangkan puluhan baju muslim, makanan, dan membuat kegiatan dari penjualan kertas bekas yang berhasil dihimpun.

Dalam mengumpulkan kertas, para mahasiswa ini membuat layanan pick up kertas dari rumah ke rumah. Kertas kemudian ditampung sementara di rumah salah satu anggota di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

"Kami bergerak melalui media sosial juga. Jadi kalau ada warga mau menyumbangkan kertasnya kami sediakan layanan pick up atau penjemputan. Kami boasanya jual di pengepul di daerah Kebon Nanas," tuturnya.

Baca juga: Kitabisa, Situs Penggalangan Dana Lokal untuk Kemanusiaan

Menurutnya. seluruh kegiatan dalam komunitas masih dilakukan dengan dana pribadi mahasiswa.

Mereka berharap kegiatan ini berlanjut hingga tahun-tahun yang akan datang sehingga semakin banyak lagi orang yang dapat dibantu.

"Kami sejauh ini konsentrasi di dunia pendidikan. Jadi kami juga belikan uang hasil penjualan kertas baju-baju seragam. Lalu kami juga bekerjasama dengan sejumlah percetakan, jadi kalaubada buku bacaan bisa kami sumbangkan ke kelompok-kelompok belajar nonformaal semacam ini," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com