Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syaikhu: Mudah-mudahan Ini Jadi Daya Tarik di Pantura untuk Memilih "Asyik"

Kompas.com - 27/06/2018, 11:29 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu mengatakan, ia merupakan satu-satunya calon yang berasal dari pantai utara.

Dengan demikian, ia meyakini pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sudrajat-Syaikhu dapat menguasai suara pantura. 

"Dari delapan kandidat yang ada, putera pantura hanya saya sendiri, dari Cirebon. Mudah-mudahan ini menjadi daya tarik di Pantura untuk menentukan pilihan pada Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu)," ujar Syaikhu kepada wartawan di Jalan Antara, Bekasi Kota, Jawa Barat, Rabu (27/6/2018).

Baca juga: Mencoblos di Bekasi, Syaikhu Pantau Perolehan Suara di Bandung

Tidak hanya itu, ia juga sempat menyampaikan pantun dengan bahasa khas pantura.

"Kalau kata pantun itu, iwak bader iwak detik, aja keder pilih Asyik. Itu karena orang pantura ya bahasanya juga bahasa Jawa," katanya. 

Sementara untuk daerah lain, ia meyakini dapat menggalang suara dari elit partai pengusung, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Baca juga: Sandiaga Kaget Sudrajat-Syaikhu Bawa Kaus 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden

Dia menjelaskan, ada kepala daerah dari PKS dan Gerindra yang kini menjabat sebagai kepala daerah, seperti di Bekasi, Sukabumi, Depok, Kabupaten Bandung, dan Garut.

"Pimpinan DPRD dari PKS dan Gerindra atau dari PAN juga sekarang ada di Subang dan Kuningan, termasuk Ciamis pimpinannya dari PKS," ujar Syaikhu. 

Ia berharap apa pun hasilnya merupakan yang terbaik yang diberikan untuk warga Jawa Barat.  

Baca juga: Tjahjo Kumolo: Seharusnya Bawaslu Peringatkan Syaikhu

Syaikhu mengaku cukup yakin ia bersama Sudrajat bisa meraih suara signifikan. Ia mengatakan, banyak warganet yang membicarakan pasangan Asyik di media sosial.

"Insya Allah dari pantauan di media sosial banyak sekali perbincangan yang didominasi pasangan Asyik. Mudah-mudahan ini menjadi hal yang real di pagi hari ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com