Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pemuda Pelempar Baru di Tol Jakarta-Merak Mengaku Hanya Iseng

Kompas.com - 02/07/2018, 08:37 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima pemuda berusia 18 tahun, yaitu WS, BS, RY, SN, dan SL ditangkap di kawasan Moderen Cikande dan Desa Bandung, Banten, Sabtu (30/6/2018) sekitar pukul 23. 27 WIB. Mereka merupakan tersangka pelaku pelemparan batu dari jembatan yang melintang di atas Jalan Tol Jakarta-Merak kilometer 49 pada Rabu malam lalu.

Ulah mereka menyebabkan sejumlah pengguna jalan tol terluka.

Kepada polisi kelima tersangka pelaku itu mengaku bahwa mereka hanya iseng melakukan hal yang membuat orang lain bisa kehilangan nyawa.

Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan mengatakan, dari pemeriksaan sementara, kelima pelaku melakukan aksi tersebut secara sadar, tanpa terpengaruh minuman beralkohol.

"Nah, untuk mabuk dari hasil periksa awal, mereka tidak mabuk dan sudah kami cek urine itu hasilnya negatif (narkoba). Tapi, karena ini hari Minggu, dan waktunya terbatas, besok akan kami proses lagi lengkapnya," kata Indra, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (1/7/2018).

Baca juga: Tak Ada CCTV di Lokasi Pelemparan Batu Tol Jakarta-Merak

Indra melanjutkan, kelima tersangka pelaku mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dengan menggunakan satu sepeda motor.

"Mereka berboncengan berlima begitu. Sampai saat ini kami masih telusuri apa sebenarnya motif kelima pelaku ini melakukan aksi itu," lanjut Indra.

Sebanyak tiga mobil menjadi sasaran lemparan batu kelima pemuda itu. Korban cedera akibat ulat mereka tercatat empat orang, yaitu IND, RF, SPL, dan BN.

Batu yang dilemparkan kelima pelaku berukuran besar hingga berdiameter sekitar 30 sentimeter.

Batu besar tersebut menembus kaca depan mobil dan melukai para korban yang duduk di bagian depan mobil. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejahatan itu.

Indra menduga batu yang dilemoarkan para pelaku merupakan material pembangunan jalan yang tertumpuk di sekitar TKP.

Kondisi di TKP memang tak terlalu terang. Hal itu membuat mereka leluasa melemparkan batu.

Pencahayaan yang kurang dan tak adanya kamera CCTV sempat menyulitkan polisi dalam menyelidiki keberadaan para tersangka.

Kelima tersangka itu mendorong batu-batu besar melalui celah kawat ram yang menutupi jembatan hingga jatuh menimpa ketiga mobil itu.
Baca juga: Satu Korban Pelemparan Batu di Tol Jakarta-Merak Alami Luka di Kepala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com