Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Minta Waktu Seminggu untuk Evaluasi Perluasan Ganji-Genap

Kompas.com - 03/07/2018, 22:16 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI menyatakan hasil evaluasi perluasan ganjil genap baru dapat keluar setelah seminggu kebijakan ini berlangsung. Sebab, di hari pertama uji coba pada Senin (2/7/2018) kemarin, kondisi lalu lintas sedang lengang dan belum dipastikan penyebabnya.

"Evaluasi nanti tunggu seminggu. Kan kita belum bisa menyimpulkan secara pasti kenapa sebabnya. Misal kalau lengang kenapa, apakah sudah pindah ke angkutan umum, atau sekolah masih libur. Kan kita belum tahu," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah, di Balai Kota, Selasa (3/7/2018).

Baca juga: Sandiaga Mohon Maaf dan Minta Warga Bersabar dengan Perluasan Ganjil-Genap

Andri mengatakan, kondisi di setiap ruas ganjil genap berbeda. Di Jalan MT Haryono, misalnya, kendaraan relatif sudah mematuhi. Namun, di Jalan Ahmad Yani dan Jalan DI Panjaitan, masih banyak yang melanggar.

"Ada ruas-ruas yang lengang, alternatifnya macet. Mungkin di situ sudah masif sosialisasinya. Ada yang masih biasa-biasa saja," ujar dia.

Andri memastikan, evaluasi akan disusun pekan depan. Saat ini, pihaknya masih akan menggencarkan sosialisasi dengan membagikan flyer (pamflet) dan memasang banner.

Baca juga: Perluasan Kawasan Ganjil-Genap, Bus Transjakarta Ditambah

Diketahui, kebijakan ganjil genap diperluas untuk kelancaran mobilitas peserta Asian Games 2018 nanti. Uji coba akan digelar hingga 31 Juli.

Setelah itu, sampai 2 September 2018, kendaraan yang melanggar akan ditilang.

Kompas TV Uji coba ini dilakukan dalam kurun waktu sebulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com