Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Satpam soal Pelemparan Bom Molotov di Rumah Mardani Ali Sera

Kompas.com - 19/07/2018, 13:22 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aprada Sandyaka, satpam di sekitar rumah Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, melihat aksi pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal. Ia mengatakan, bom molotov tersebut dilempar ke halaman rumah Mardani.

"Jadi di samping rumah ini kebon, bom dilempar dari kebon di samping ini ke halaman rumah," kata Aprada saat ditemui di Rumah Mardani, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/07/2018).

Ia menambahkan, ada dua bom molotov yang dibawa pelaku. Namun, hanya satu bom molotov yang dilempar dan sisanya ditinggal di kebun tersebut.

"Bom yang dilempar cuma satu ke halaman rumah sini tapi tidak meledak namun pecah. Sedangkan satunya lagi ditinggal pelaku di kebun samping," tambah Prada.

Baca juga: Mardani Ali Sera Ada di Luar Kota Saat Pelemparan Bom Molotov di Rumahnya

Satu bom molotov tidak jadi dilempar pelaku karena dipergoki oleh Aprada yang sedang berada di Pos satpam depan rumah Mardani. Namun, pelaku sempat membakar sumbu bom molotov tersebut.

"Jadi waktu pelemparan pertama saya dengar lalu saya hampiri rumah, ketika saya datengin pelaku sudah mau melempar bom kedua tapi saya pergoki pelaku kabur dan tidak jadi melempar bom kedua," ucap Aprada.

Diduga pelaku berjumlah dua orang. Pelaku mengenakan helm saat menjalani aksinya. Saat dipergoki pelaku lari kabur lewat kebun ke belakang rumah Mardani. Namun karena kondisinya gelap, Aprada tidak bisa mengejar dan melihat jelas pelaku.

"Pelaku diduga 2 orang, mereka pakai helm full face, kondisi sangat gelap, saya tidak bisa melihat jelas pelaku," paparnya.

Baca juga: Kronologi Pelemparan Bom Molotov di Rumah Mardani Ali Sera

Mengetahui kejadian tersebut, Aprada langsung melapor ke pihak yayasan LTQ Iqro dan pihak yayasan melaporkannya ke Polisi.

Pantauan Kompas.com, garis polisi sudah dipasangan di area pelemparan bom molotov tersebut. Beberapa polisi masih berada di lokasi pelemparan.

Diketahui pelemparan bom molotov ke rumah Mardani Ali Sera terjadi Pukul 03.00 WIB, berdasarkan keterangan Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Indarto, tidak kerugian dan korban dalam aksi pelemparan bom molotov ini.

"Iya (pelemparan bom molotov). Tapi tidak ada korban dan kerugian karena sudah mati saat setelah dilemlar," ujar Indarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com