Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Banyak Kampung Warna-warni yang Dicat Asian Games Swadaya Warga

Kompas.com - 21/07/2018, 19:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, banyak kampung warna-warni bertema Asian Games di Jakarta pengecatannya dilakukan secara swadaya oleh warga setempat.

Namun, Anies menyayangkan, kegiatan pengecatan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut tidak mendapat perhatian yang cukup.

"Banyak yang swadaya. Banyak yang swadaya dalam artian mereka iuran kemudian membeli cat, dan mengecat sendiri. Banyak sekali, dan enggak mendapat perhatian cukup," kata Anies, di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/7/2018).

Baca juga: Taman Mato dekat Wisma Atlet Dicat Warna-warni

Anies menambahkan, ada juga kampung warna-warni yang disponsori oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun sektor swasta.

"Macam-macam, dari DKI ada, kemudian dari private sector juga mereka menyumbang. Setahu saya, INASGOC enggak ada, dari INASGOC enggak ada," kata Anies

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sependapat dengan Anies. Ia mengaku terkejut ketika menemui banyak kampung yang dicat warna-warni secara swadaya oleh masyarakat.

"Jadi, waktu kami festival jelang obor yang sudah berakhir minggu lalu, saya juga terkejut. Saya lihat di kampung-kampung yang dilalui itu masyarakat mengecat Asian Games," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, hal itu merupakan bentuk kolaborasi partisipatif dari masyarakat dalam menyemarakkan Asian Games 2018.

Baca juga: Anies Ajak Perusahaan Media Bikin Kantornya Warna-Warni

Adapun program pengecatan kampung warna-warni disebut Sandiaga akan terus dilakukan setelah Asian Games 2018 selesai.

"Tentunya (dilanjutkan), beautifikasi itu kan bagian dari mempersolek kota Jakarta agar lebih baik lagi," kata Sandiaga.

Pengecatan warna-warni di Jakarta seolah menjadi tren jelang Asian Games 2018. Tidak hanya kawasan pemukiman, pengecatan juga merambah ke ruang publik seperti taman, trotoar, hingga tembok-tembok kosong.

Kompas TV Kampung Cempako mendapat apresiasi sebagai kampung Asian Games terbaik di Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com