JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, banyak kampung warna-warni bertema Asian Games di Jakarta pengecatannya dilakukan secara swadaya oleh warga setempat.
Namun, Anies menyayangkan, kegiatan pengecatan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut tidak mendapat perhatian yang cukup.
"Banyak yang swadaya. Banyak yang swadaya dalam artian mereka iuran kemudian membeli cat, dan mengecat sendiri. Banyak sekali, dan enggak mendapat perhatian cukup," kata Anies, di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/7/2018).
Baca juga: Taman Mato dekat Wisma Atlet Dicat Warna-warni
Anies menambahkan, ada juga kampung warna-warni yang disponsori oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun sektor swasta.
"Macam-macam, dari DKI ada, kemudian dari private sector juga mereka menyumbang. Setahu saya, INASGOC enggak ada, dari INASGOC enggak ada," kata Anies
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sependapat dengan Anies. Ia mengaku terkejut ketika menemui banyak kampung yang dicat warna-warni secara swadaya oleh masyarakat.
"Jadi, waktu kami festival jelang obor yang sudah berakhir minggu lalu, saya juga terkejut. Saya lihat di kampung-kampung yang dilalui itu masyarakat mengecat Asian Games," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, hal itu merupakan bentuk kolaborasi partisipatif dari masyarakat dalam menyemarakkan Asian Games 2018.
Baca juga: Anies Ajak Perusahaan Media Bikin Kantornya Warna-Warni
Adapun program pengecatan kampung warna-warni disebut Sandiaga akan terus dilakukan setelah Asian Games 2018 selesai.
"Tentunya (dilanjutkan), beautifikasi itu kan bagian dari mempersolek kota Jakarta agar lebih baik lagi," kata Sandiaga.
Pengecatan warna-warni di Jakarta seolah menjadi tren jelang Asian Games 2018. Tidak hanya kawasan pemukiman, pengecatan juga merambah ke ruang publik seperti taman, trotoar, hingga tembok-tembok kosong.