Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus JAC Damri Layani Rute Epicentrum Kuningan - Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 24/07/2018, 11:38 WIB
Stanly Ravel,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggandeng Damri dalam mengoperasikan layanan bus premium Jabodetabek Airport Connexion (JAC) dari  kawasan komersial Epicentrum Kuningan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Rute itu diluncurkan Selasa (24/7/2018).

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, peluncuran JAC Epicentrum - Bandara Soekarno-Hatta menjadi bagian dari program untuk mengembangkan layanan angkutan umum massal di Jabodetabek.

"Masyarakat tidak perlu bersusah payah menembus kemacetan dengan naik kendaraan pribadi untuk ke bandara, lebih efisien dan praktis naik angkutan umun nyaman seperti JAC," kata Bambang di Epicentrum, Selasa.

Baca juga: BPTJ Operasikan Bus Premium untuk Warga Cileungsi

Ia mengatakan, hadirnya layanan bus JAC di Epicentrum menambah jumlah bus JAC menjadi 466 unit. Tahun ini, target jumlah bus JAC adalah 1.000 unit.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Damri Setia Milatia Nurul Moemin megnatakan, hadirnya layanan JAC di Epicentrum menjadi salah satu upaya Damri mengejar target 50 ribu penumpang per hari ke bandara.

"Saat ini rata-rata penumpang 120-150 ribu (orang) per hari yang ke bandara. Damri sendiri normalnya mengangkut 21-24 ribu per hari dan bila peak bisa sampai 30 ribu. Sedangkan untuk targetnya itu 50 ribu dari 150 ribu penumpang (yang) ke bandara," kata dia.

Menurut Setia, hadirnya JAC dari Damri diharapkan bisa menekan angka penggunaan kendaraan pribadi menuju Soekarno-Hatta.

"Kalau 150 ribu (orang) yang datang ke bandara dan masing-masing menggunakan kendaraan pribadi, bisa dibayangkan bagaimana, pasti stuck," katanya.

JAC Epicentrum-Soekarno Hatta yang dioperasikan Damri dilayani 10 unit bus. Layanan dimulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Dengan tarif Rp 40.000 sekali jalan, penumpang bisa menikmati berbagai fasilitas seperti koneksi free wifi, tempat duduk nyaman, dan charging outlet yang tersedia pada tiap baris kursi.

Selain Damri, JAC juga dioperasikan oleh empat operator lain, yakni Sinar Jaya, PPD, Hiba Utama, dan Anugrah Mas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com