Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakarta Barat Menolak Kali Puri Dijadikan Destinasi Wisata Air

Kompas.com - 25/07/2018, 16:10 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kali Puri di Kembangan, Jakarta Barat, masuk dalam daftar kali dan waduk yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta untuk dijadikan destinasi wisata air pada 2017. Namun, satu tahun berlalu, rencana itu tak kunjung diwujudkan dan kondisi air masih tak berubah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di kali tersebut Rabu (25/7/2018), saluran air kali yang mengeliling Kantor Wali Kota Jakarta Barat tersebut masih dalam kondisi berwarna hitam. Saking hitamnya warna air membuat dasar kali tidak terlihat.

Kali selebar sekitar 5 meter tersebut juga menimbulkan bau menyengat. Aroma tak enak tercium sepanjang kali dan mengganggu siapapun yang melintas, baik pengguna kendaraan maupun pejalan kaki.

Baca juga: Melihat Kali Puri yang Akan Jadi Destinasi Wisata Air di Jakarta

Meski begitu, permukaan kali nampak bersih dari sampah yang mengapung, misalnya plastik. Hanya ada beberapa daun kering yang sepertinya baru gugur pagi tadi.

Ini mengingat kondisi kali yang di sejumlah titik rindang dengan pepohonan. Penghijauan di kali itu terlihat cukup tertata rapi, dengan jalur pejalan kaki yang nyaman dilalui.

Suasana Kali Puri di depan kantor Wali Kota Jakarta Barat pada Rabu (25/7/2018). RIMA WAHYUNINGRUM Suasana Kali Puri di depan kantor Wali Kota Jakarta Barat pada Rabu (25/7/2018).

Kali tersebut juga sudah dipasangi turap. Menyadari kondisi Kali Puri saat ini, Wali Kota Jakarta Barat yang baru, Rustam Effendi mengatakan, tidak setuju jika kali tersebit dijadikan wisata air. 

"Rasanya kalau wisata air enggak mungkin lah. Ukurannya juga kecil dan enggak jauh. Tapi, kita mau bikin yang lebih baik, lebih bersih, lebih jernih. Biar dilihatnya enak," kata Rustam, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Ia mengatakan, ketimbang memikirkan potensi destinasi wisata air pada Kali Puri, lebih baik melakukan penjernihan terlebih dahulu. Ia berencana untuk mengurangi kepekatan warna hitam pada kali.

Baca juga: Belum Lama Dipasang, Waring di Kali Item Mulai Robek

"Sudah lama kan warnanya hitam. Kita lihat dulu, kendalanya apa sih, jalan keluarnya gimana, minimal jangan terlalu hitam dulu lah," kata dia. 

Sebelumnya, potensi Kali Puri untuk dijadikan wisata air setelah melihat suasana rindang dan dekat dengan tempat komersial seperti beberapa mal dan pusat kota di Jakarta Barat. Kali tersebut juga dekat dengan sejumlah tempat kuliner setempat.

Namun, Rustam tetap tidak setuju jika kali yang mengelilingi kantornya dijadikan wisata air. "Kalau dijadikan wisata air juga, landasannya kan juga repot yah. Jangan lah menurut saya," kata Rustam.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagubnya Sandiaga Uno, Sabtu (21/7) pagi mengunjungi kali yang sempat viral beberapa waktu belakangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com