Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Dalam Penjara, Ahok Buat Buku tentang Kebijakannya Selama di Jakarta

Kompas.com - 16/08/2018, 16:12 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menulis buku di dalam tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua.

Buku tersebut diberi judul "Kebijakan Ahok" dan mulai diluncurkan di Gedung Filateli, Jalan Pos, Kamis (16/8/2018).

Putra pertamanya, Nicholas Sean, membacakan surat yang ditulis Basuki atau Ahok untuk peluncuran buku hari ini.

"Saya menulis buku 'Kebijakan Ahok' dengan maksud agar semua kebijakan yang pernah saya ambil dan pikirkan ketika menjadi pejabat publik, dapat menjadi pelajaran berharga untuk kita pelajari maupun dikritisi bersama dan bisa dipahami," ujar Nicho.

Baca juga: Beredar Tulisan Ahok Terus Berjuang untuk Pak Jokowi 2 Periode, Ini Ceritanya...

Dalam surat itu, Ahok juga menulis bahwa dia berharap bukunya bisa menjadi bahan masukan bagi anggota dewan dan kepala daerah.

Dengan begitu, bisa menjadi masukan tambahan bagi kebijakan publik yang mereka ambil.

"Saya harap para calon anggota dewan dan kepala daerah dan awam yang mau mengetahui kebijakan publik selama jadi pelayan di DKI, dapat mendapat masukan tambahan untuk kebijakan publik yang mereka ambil," ujar Nicho.

Dalam peluncuran buku ini, sejumlah tokoh turut hadir dan memberi testimoni. Di antaranya mantan gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Ketua Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus, hingga musisi Addie MS.

Baca juga: Cak Imin Sebut Banyak Pendukung Ahok Salah Paham dengan Maruf Amin

Staf pribadi Ahok, Sakti Budiono mengatakan, buku ini ditulis Ahok selama satu tahun terakhir dari dalam penjara.

Setiap satu pekan sekali, dia dan staf lain mengunjungi Ahok di Mako Brimob. Ahok lah yang menceritakan apa saja yang ingin dia bagi dalam buku itu.

"Garis besarnya sebenarnya kebijakan beliau di DKI. Dasar beliau memutuskan membangun Simpang Susun Semanggi, banyaknya RPTRA," ujar Sakti.

Kompas TV Nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali jadi perbincangan hangat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com