Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasangan Spanduk Asian Games yang Diduga Mencatut Nama PSI

Kompas.com - 24/08/2018, 06:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta memanggil sejumlah pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Kamis (23/8/2018) kemarin. Pemanggilan berkaitan dengan spanduk bertema Asian Games 2018 yang mencantumkan logo dan nomor urut partai serta foto Ketua Umum PSI, Grace Natalie.

Spanduk berwarna putih itu dipasang di halaman Kantor Bawaslu DKI Jakarta pada Selasa lalu.

Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi mengatakan, spanduk tersebut melanggar aturan karena mencantumkan logo dan nomor urut partai.

"PSI ini sudah berkali-kali memasang spanduk.... Buat kami tidak masalah menyuseskan Asian Games, sepanjang tidak menampilkan partai dan nomor urut," kata dia.

Kuasa Hukum PSI Kamaruddin membantah PSI telah memasang spanduk tersebut. Ia menduga, spanduk dipasang pihak-pihak yang ingin mengadudomba PSI dengan Bawaslu DKI.

"Kami menolak keras ya, itu bukan kami, bukan PSI. Kami malah mencurigai itu ada pihak tertentu yang sedang mengadudomba PSI dengan Bawaslu," kata Kamaruddin setelah bertemu dengan Bawaslu DKI Jakarta.

Baca juga: Kuasa Hukum: PSI Tak Pasang Spanduk Bertema Asian Games

Kamaruddin menambahkan, desain spanduk yang dipasang di halaman Bawaslu DKI Jakarta tidak sesuai dengan desain yang dibuat partainya. Di samping itu, partainya juga tidak membuat spanduk bertema Asian Games 2018.

"Teman-teman juga bisa lihat di website PSI, di situ ada semua atribut PSI panduan yang bisa di-download oleh semua caleg, dan memang (desainnya) itu berbeda sama sekali," ujar Kamaruddin.

Kamaruddin berjanji akan menelusuri siapa yang memasang spanduk itu. Ia tak ragu melaporkan sosok pemasang spanduk ke kepolisian karena dianggap melakukan provokasi.

"Itu malah provokatif, ya kalau kami temukan pasti kami laporkan polisi. Sekarang kami akan menelusuri, dari Bawaslu juga mengatakan sebenarnya apa yang kita lakukan untuk melindungi PSI," kata Kamaruddin.

Puadi meminta PSI menurunkan spanduk untuk membuktikan bahwa mereka tidak memasang spanduk-spanduk tersebut.

Baca juga: Bawaslu Akan Panggil Ketum PSI Grace Natalie Terkait Spanduk Asian Games

Ia menambahkan, bila PSI tidak ikut menertibkan spanduk, PSI dianggap telah melakukan kampanye sebelum jadwal resmi.

"Kami dorong untuk menertibkan. Kalau dia tidak menertibkan, berarti dia bagian dari unsur yang mendukung. Seakan-akan siapa lagi pelakunya kalau bukan dilakukan internal partai sendiri," ujar Puadi.

Bawaslu juga akan memanggil Ketua Umum PSI Grace Natalie terkait keberadaan foto dan informasi daerah pemilihannya dalam spanduk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com