Aras mengatakan, masyarakat pejalan kaki serta petugas kepolisian merasa terbantu setelah Aras dan beberapa pemilik mobil mainan membuka lapak di terowongan. Tingkat kejahatan yang biasa terjadi di terowongan tersebut menurut drastis. Sebelummya, cukup sering terjadi pemalakan hingga penodongan terhadap pejalan kaki. Ini karena kondisi yang gelap dan sepi.
Selama lapak dibuka, kondisi terowongan dari pagi hingga malam selalu ramai. Lampu penerangan juga setiap hari terpasang di terowongan tersebut. Aras dan pemilik mainan juga rajin menyapu dan membersihkan terowongan tersebut.
"Kalau dulu di sini banyak yang malak, semenjak kamo ada udah enggak ada. Pernah ada dua orang jambret ketangkap di sini sama kita-kita. Kami juga sering bersihkan. Coba lihat bersihkan. Kalau dulu mana ada begini bersihnya, kumuh," ujar Aras.
Minta dibina
Aras berharap agar Pemprov DKI Jakarta mau untuk menyediakan lokasi yang layak bagi mereka. Kondisi di terowongan dinilai sungguh tidak menguntungkan bagi mereka untuk menafkahi keluarga. Aras memiliki dua anak yang masih bersekolah. Sementara istrinya hanya seorang ibu rumah tangga.
"Saya berharap bisa diberikan tempat yang layak, kami siap dibina kok," ujar Aras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.