Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor DPD Partai Golkar Kota Depok Didemo

Kompas.com - 17/09/2018, 20:03 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sekelompok orang yang tergabung dalam Forum Mosi Tidak Percaya Kader Partai Golkar Kota Depok mengadakan aksi di Kantor DPD Partai Golkar Kota Depok, Senin (17/9/2018).

Terlihat para anggota aksi tersebut berorasi mengelilingi Kantor DPD Partai Golkar Depok. Aksi ini diamankan sejumlah petugas kepolisian yang berjaga di depan para pengunjuk rasa.

Perwakilan forum itu, Tuti Alawiyah, mengatakan bahwa aksi ini digelar dengan menuntut Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz diganti.

Menurut dia, DPD Golkar Depok melakukan pelanggaran aturan DPD Jawa Barat karena merencakan pemecatan secara sepihak beberapa pengurus kecamatan Partai Golkar di wilayah Depok.

“Bapak ketua kita itu melanggar aturan surat yang diberikan DPD Jawa Barat pada tanggal 12 Agustus agar tidak memecat PK-PK di wilayah. Namun, faktanya beliau memecat PK yang tidak sependapat dengan beliau," ucap Tuti di Jalan Boulevard, Kelurahan Sukamajaya, Kecamatan Tirta Jaya, Depok (17/9/2018).

Baca juga: Sekretaris DPD Golkar DKI Akui Fayakhun Bagi-bagi Miliaran Rupiah supaya Dipilih

Menurut dia, ada empat orang PK yang dipecat oleh Ketua DPD Golkar Kota Depok, termasuk dirinya.

"Pak Frabi ini menempatkan saudara-saudaranya sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) di urutan kesatu, sedangkan kita yang sudah berjuang selama 20 tahun tidak dihargai oleh beliau. Beliau sangat arogan saat memimpin," ucap Tuti.

Aksi ini dilanjutkan dengan pertemuan antara pihak pengunjuk rasa dan perwakilan DPD Golkar Depok.

Mengenai aksi ini, Sekretaris DPD Golkar Depok Didin Syafrudin menyampaikan bahwa tidak ada pemecatan ketua pengurus kecamatan (PK). Hal yang ada, kata dia, mengubah status ketua PK menjadi pelaksana tugas (plt).

“Itu semua kan sudah didasarkan rapat pleno ya itu tidak ada pemecatan, hanya pengubahan saja,” ucap Didin.

Baca juga: Persidangan Fayakhun, Jaksa KPK Hadirkan Sekretaris DPD Golkar DKI

Ia menilai, para kader itu menggelar aksi karena tidak sepakat dengan penomoran bakal caleg.

"Kalau analisa atau asumsi saya, ada teman-teman yang tidak legawa dalam penomoran bacaleg udah itu kuncinya, jadi apa yang menjadi gengsi nomor (akar masalahnya) dan mekanisme penomoran ini kan ada mekanismenya, ada dasarnya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com