Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi di Tangerang Ditangkap, 1 Lagi Buron

Kompas.com - 18/09/2018, 12:37 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cisoka, Tangerang, Uka Subekti, mengatakan polisi telah menangkap satu dari dua tersangka pelaku pembunuhan sopir taksi berinisial RB (57) di Kampung Cirengit, Desa Muncang, Jayanti, Kabupaten Tangerang pada 31 Juli lalu. Penangkapan dilakukan pekan lalu di Jasinga, Bogor. 

"Baru satu yang kami ditangkap, 1 bulan 10 hari baru ketangkep, namanya Anggi, di tempat persembunyiannya. Kan mereka berdua, satu lagi pelaku utamanya masih buron," kata Uka saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/9/2018).

Aksi kejahatan itu terungkap saat warga Kampung Cirengit, Jayanti, 31 Juli pagi pukul 06.00 WIB menemukan korban yang masih berseragam perusahaan taksi Ekspress. Di leher dan lengan korban ada luka bekas jeratan tali.

Baca juga: Sopir Taksi Dibunuh karena Diduga Pelaku Tak Punya Uang Bayar Ongkos

Sehari sebelumnya, yaitu pada 30 Juli 2018, warga menemukan sebuah taksi Ekspress berpelat nomor B 1039 PUA sekitar 4 kilometer dari tempat ditemukannya korban.

"Pelalu utama kemungkinan sudah kabur ke luar pulau Jawa," kata Uka.

Dari penyelidikan kepada saksi dan tersangka, mereka melakukan pembunuhan dan penganiayaan lantaran tidak bisa membayar ongkos taksi untuk perjalanan dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menuju Tangerang sebesar Rp 392.200.  Awal cekcok, lalu berujung pembunuhan.

Saat ini tersangka A diamankan di Polresta Tangerang. Polisi masih melakukan pencarian terhadap tersangka pelaku utama. Polisi juga sudah mengamankan taksi sebagai barang bukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Megapolitan
Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Megapolitan
Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Megapolitan
Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Megapolitan
Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Megapolitan
Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Megapolitan
Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Megapolitan
Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu 'Website'

Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu "Website"

Megapolitan
Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Megapolitan
Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Megapolitan
Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Megapolitan
Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com