JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki kampanye 2018, Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mendorong penggunaan cara lain dalam berkampanye, seperti melalui jaringan pesan singkat (WhatsApp).
Menurut dia, kampanye online seperti ini lebih baik daripada kampanye dengan memasang atribut di jalan-jalan.
Sebab, menurut dia, pemasangan atribut lebih memerlukan biaya. Untuk pembuatan, pemasangan, hingga penurunan atribut pun memerlukan tenaga serta biaya.
"Kan sudah ada cara-cara lebih canggih, pakai WA juga bisa jadi kampanye kok. Supaya meriah barang kali (pakai atribut) memang harus seperti itu tetapi juga ada negatifnya yang harus kita pertimbangkan," kata Rustam di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Sabtu (29/9/2018).
Baca juga: KPU dan Caleg Asal Jakarta Barat Bacakan Ikrar Komitmen Kampanye Damai
Ia mengatakan, tim sukses hanya melakukan pemasangan atribut kampanye seperti bendera dan spanduk, sedangkan untuk penurunan dilakukan oleh apartur pemda seperti satpol PP dan petugas penanganan prasaranan dan sarana umum (PPSU).
"Itu kan bikin semrawut wajah kota," kata dia.
Rustam juga menyampaikan, salah satu jalan yang dilarang untuk pemasangan atribut kampanye di Jakarta Barat yakni Jalan Jenderal S Parman, Slipi.
Ia berharap agar partai-partai politik mematuhi aturan untuk tidak memasang atribut di jalan yang sudah dilarang.
Baca juga: Kubu Prabowo-Sandi Sepakat Tak Akan Gunakan Isu SARA Saat Kampanye
Terkait pengawasan pemasangan atribut kampanye, Pemkot Jakbar bekerja sama dengan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) dan satpol PP.
"Kita memang kampanyenya masih tradisional sih, pasang gambar, pasang bendera, padahal sudah ada alat-alat, kedepan harus kita pikirkan bentuk-bentuk kampanye seperti apa yang efektif," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.