Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Warga Rawageni Depok Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 02/10/2018, 13:35 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga RW 001, Kampung Rawageni, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Depok mengeluhkan kekeringan.

Sejak tiga bulan lalu, sumur gali dan sumur bor sebagian warga mulai kering atau airnya keruh.

“Iya betul sumur saya sudah mengering, saya nunggu air itu sampai 5 jam-an dan pas diisi airnya hanya tertampung tiga galon saja. Pas ditampung airnya keruh juga,” ucap Toni, warga yang kekeringan, Senin (1/10/2018).

Baca juga: Kekeringan Parah di Australia Menyebar ke Indonesia, Ini Kata BMKG

Toni mengatakan, kurangnya resapan air di Depok membuat sekelurahan Ratu Jaya mengalami kekurangan air.

Untuk mendapatkan air, Toni harus memperdalam sumurnya. Itu pun memerlukan biaya cukup mahal.

Karena belum ada biaya, Toni memenuhi kebutuhan air bersihnya dengan meminta kepada tetangga yang sumurnya sudah diperdalam. Kadang-kadang, ia juga mengambil air di masjid.

"Sumur milik saya ini sudah enggak keliatan lagi airnya harus dibor lagi biar air tanahnya keluar tapi kan ngebor harus punya biaya minimal Rp 500.000 kalau manggil orang mah," ucap dia.

Toni berharap, Pemerintah Kota Depok membuat resapan air agar warga tidak lagi kesusahan dalam mencari air bersih pada musim kemarau.

Sementara itu, Ketua RW 001 Jaelani mengatakan, hampir 50 persen warganya di wilayah tersebut mengeluh kekeringan.

"Jumlah KK di sini (RW 001)  itu ada 800, ya setengahnya mengeluhkan masalah kekeringan ini," kata dia.

Baca juga: Tak Kebagian Air Irigasi Sawah, Seorang Kakek Bunuh Tetangganya

Menurut Jaelani, warga di Rawageni memiliki sumur yang kedalamannya rata-rata 12 meter. Untuk memperoleh air pada musim kemarau ini, warga harus mengebor hingga 16-18 meter.

“Bisa Rp 3 juta untuk menggali secara manual ya, namun kalau yang pakai pompa mah bisa sampai Rp 5 juta,” ucap Jaelani.

Ia mengatakan, saat ini warga yang membutuhkan air masih menggunakan sumber air di masjid yang tidak jauh dari RW 001.

"Di masjid ini, sudah ada sumur resapan, dan warga bisa ambil disini. Sehingga di musim kemarau ini warga tidak mengalami kekeringan banget," ucap Jaelani.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, sebagian warga Rawageni terlihat sedang mengebor tanah di depan rumah mereka.

Ada pula warga yang membawa ember untuk menampung air dari rumah tetangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com