Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Saksi Kasus Ratna Sarumpaet: Pertanyaan untuk Saksi tetapi Rasa Tersangka

Kompas.com - 26/10/2018, 21:53 WIB
Sherly Puspita,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Said Iqbal, Nanik S Deyang, dan Dahnil Anzar Simanjuntak dimintai keterangan oleh penyidik terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Namun, menurut Hendarsam Marantoko, kuasa hukum ketiganya, pertanyaan penyidik tendensius.

"Ada beberapa pernyataan yang membuat klien kami kurang nyaman sebenarnya, terkait dengan pertanyaan-pertanyaan tendensius. Ini harusnya dari sudut pandang kami melihatnya pertanyaan saksi cuman rasa tersangka," ujar Hendarsam di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/10/2018).

Tidak dijelaskan oleh Hendarsam pertanyaan penyidik yang tendensius tersebut. Namun, kata dia, seharusnya polisi tetap duduk dijalur dan norma hukum.

"Sehingga tidak semua orang di sini mempersepsikan ini masalah politik akhirnya," ujar dia.

Baca juga: Nanik, Dahnil, dan Said Iqbal Dikonfrontasi soal Penyebaran Foto Muka Lebam Ratna Sarumpaet

Atas ketidaknyamanan itu, lanjut Hendarsam, tiga kliennya menanyakan apakah prosedur tersebut tepat. Dan menurut dia, seharunya polisi tidak berlaku seperti itu.

Hendarsam mengatakan, penyidik mengajukan 11 pertanyaan untuk menyesuaikan keterangan para saksi. Tak ada konfrontasi antara keterangan saksi-saksi dengan Ratna Sarumpaet.

"Tadi kami berharap sebenarnya itu, ada Ibu Ratna juga. Ternyata ini hanya untuk para saksi saja. Ada beberapa pertanyaan yang pada prinsipnya sama dengan satu yang lainnya. Tidak ada perbedaan yang mencolok," ujarnya.

Baca juga: Tak Dikonfrontasi dengan Saksi, Ratna Sarumpaet Diperiksa Polisi soal Operasi Plastik

Menyambung pendapat Hendarsam, Dahnil Anzar menilai, keterangannya dan dua saksi lainnya terlampau dipolitisir.

"Saya melihat jangan sampai polisi menjadi alat politik. Itu penting, itu menjadi catatan saya selalu. Jadi berdiri tegaklah terkait itu. Apalagi dalam suasana politik seperti ini."

"Apalagi kami berulang kali dipanggil dan bagi kami pertanyaannya enggak substantif dan mengarah pada seolah-olah kami ini tersangka dan kami enggak paham sama sekali," ujarnya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, konfrontasi para saksi ini dilakukan karena polisi masih menemukan sejumlah ketidaksesuaian keterangan para saksi.


Argo menjelaskan, Ratna Sarumpaet tak dihadirkan dalam agenda konfrontasi karena tengah menjalani pemeriksaan tambahan terkait operasi plastik yang ia jalani pada tanggal 21 hingga 24 September lalu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Senin, Kuasa Hukum Kembali Ajukan Permohonan Tahanan Kota Ratna Sarumpaet

Said Iqbal adalah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Nanik S Deyang merupakan Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, dan Dahnil Anzar Simanjuntak Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com