JAKARTA, KOMPAS.com -"Ternyata kampanye online ini sangat pahe (paket hemat) dan murmer (murah meriah) dan efektivitasnya luar biasa," ujar calon Wakil Presiden RI nomor urut 02 Sandiaga Uno ketika ditemui di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2018).
Sandiaga menuturkan, saat ini ia tengah mencoba menerapkan pola kampanye melalui media sosial. Ia menilai kampanye ini mampu memberikan dampak cukup signifikan.
"Karena ada banyak yang enggak bisa kami jangkau. Efektivitas interaksi langsung dengan masyarakat sangat terbatas, khususnya waktu. Karena saya satu titik saja bisa menghabiskan waktu satu jam. Padahal dalam satu hari itu ada 12 sampai 13 titik," ujarnya, Sabtu.
Baca juga: Respons Kubu Prabowo-Sandiaga terhadap Putusan Bawaslu Terkait Hoaks Ratna Sarumpaet
Sandiaga menuturkan, saat ini ia memiliki jadwal rutin untuk menyapa warganet setiap pekan.
Seperti yang dilakukan hari ini, melalui siaran langsung akun instagram, ia menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan warganet.
"Sementara ini jadwalnya seminggu sekali. Nanti kami review apakah bisa ditingkatkan atau diperbanyak frekuensinya," tuturnya.
Hadapi warganet "julid"
Selama melakukan siaran langsung di akun instagram hari ini, Kompas.com melihat berbagai komentar "julid" atau negatif sejumlah warganet.
Pasangan Calon Presiden RI Prabowo Subianto ini ternyata menyadari hal tersebut. Namun menurutnya, hal ini tak menyurutkan niatnya untuk terus melakukan kampanye online.
"Jadi konten itu adalah key (kunci). Selama konten kita membawa satu pesan yang membangun optimisme, bicara hal positif, bicara hal yang berpotensi memecah belah, tentunya kita bisa jaga dari segi efektivitasnya," paparnya.
Baca juga: Pendukung Militan, Kubu Prabowo-Sandiaga Yakin Bisa Tingkatkan Elektabilitas
"Pasti ada yang nyinyir. Rasullulah saja, manusia paling sempurna saja ada haters-nya juga, apalagi saya siapa sih, saya hanya butiran debu," sebutnya.
Apalagi, lanjut Sandi, berdasarkan survei intetnal tim pemenangan Prabowo-Sandi, kampanye melalaui media sosial ini berdampak pada meningkatnya dukungan mastarakat terhadap pasangan nomor urut 02 ini.
Sandi melanjutkan, kampanye melalui media sosial juga bertujuan untuk mengubah citra seorang politisi yang tak terjangkau oleh masyarakat.
"Kan biasanya politisi itu kaku, enggak terjangkau. Dan saya lakukan itu dengan spontan. Ada yang dapat tanggapan positif, ada yang biasa saja. Kami ingin bangun narasi yang nyambung sama elektoral, apa yang mereka inginkan sebagai bagian dari solusi di Indonesia," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.