Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Pernah Diingatkan Ahok agar Agenda Politik Tak Digelar di CFD

Kompas.com - 28/10/2018, 07:36 WIB
Sherly Puspita,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno memastikan undangan "CFD Membiru Prabowo-Sandi" di Bundaran Hotel Indonesia yang beredar di media sosial adalah hoaks.

"Sudah pasti bukan dari kami itu (yang membuat undangan). Karena satu, saya ngerti banget CFD (car free day) itu enggak boleh digunakan untuk kegiatan politik," ujar Sandi di kediamannya yang terletak di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2018).

Sandiaga mengaku sempat diingatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait larangan menggelar agenda politik di kawasan CFD.

"Saya waktu itu, waktu Pilgub DKI baru awal banget 2015, kan ada aksi santun tuh, aksi politik demokrasi sejuk oleh sahabat Sandiaga Uno. Terus diingetin sama Pak Basuki," lanjut Sandi.

"Mulai saat itu saya ngerti Pergub itu untuk memastikan bahwa CFD itu untuk kegiatan olah raga, kegiatan menjaga lingkungan, sosial, budaya kayak begitu, jangan dijadikan kegiatan politik," lanjutnya.

Sandi sangat menyayangkan beredarnya undangan aksi tersebut dan mengatasnamakan tim pemenangan Prabowo-Sandi.

Sandi berharap masyarakat bijak dalam menerima informasi agar tak timbul perpecahan yang menciderai kebersamaan bangsa.

Sebelumnya, Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, pihaknya tak pernah merencanakan acara itu.

"Enggak kok, hoaks itu, kan CFD enggak boleh dipakai untuk kegiatan politik itu kan ruang publik yang (ingin) rekreasi dan refreshing dari kesehariannya," ujar Ferry melalui pesan singkat, Jumat (26/10/2018).

Di media sosial dan pesan WhatsApp beredar undangan "CFD Membiru Prabowo-Sandi" di Bundaran HI pada Minggu (28/10/2018) pukul 06.00.

Baca juga: [HOAKS] Undangan CFD Membiru Prabowo-Sandi yang Disebar di Medsos

Acara itu mengajak masyarakat hadir dengan dresscode atasan biru dan bawahan bebas atau warna krem jika ada.

Undangan yang memuat foto pasangan calon presiden-calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, itu juga menyebut penggagas acara adalah "Kami kumpulan emak-emak pendukung Prabowo-Sandi".

Adapun larangan kegiatan politik di area car free daydiatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang menyatakan area car free day harus bebas kegiatan politik.

Kompas TV Kunjungan Sandi juga didampingi oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com