Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Penumpang Pesawat Lion Air JT 610 Teridentifikasi

Kompas.com - 04/11/2018, 17:14 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur mengidentifikasi tujuh korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP pada Minggu (4/11/2018).

"Tadi pada pukul 14.00 sampai dengan 15.30 WIB, kami sudah melaksanakan sidang rekonsiliasi," ujar Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes drg. Lisda Cancer di RS Polri, Minggu.

Kepala Lab DNA Pusdokkes DVI Mabes Polri Kombes Putut T Widodo mengatakan, hasil identifikasi pada Minggu berdasarkan 24 kantong jenazah yang diterima pada Senin (29/10/2018) lalu.

"Yang teridentifikasi melalui DNA, itu dari 24 yang pertama. Setiap kantong terdiri dari beberapa bagian tubuh. Masing-masing bagian kita anggap satu individu, lalu jika telah cocok baru kita kumpulkan jadi satu dengan body part lainnya," ujar Putut.

Jenazah pertama yang teridentifikasi adalah Rohmanir Pandi Sagala berusia 23 tahun asal Tangerang, Banten. Rohmanir teridentifikasi dengan nomor post mortem 00778 dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion Kerawang/OO77. Jenazah mempunyai nomor antemortem 041 teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.

Baca juga: Cari Korban dan Puing Lion Air, 120 Personel SAR Sisir Daratan Pantai di Karawang

Jenazah kedua, Dodi Junaidi berusia 40 tahun asal Tangerang Selatan, Banten. Dodi teridentifikasi dengan nomor post mortem 0002i dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion Tanjung Priok/0002. Jenazah mempunyai nomor antemortem 021 yang teridentifikasi melalui DNA.

Jenazah ketiga teridentifikasi sebagai Muhammad Nasir berusia 29 tahun asal Cianjur, Jawa Barat. Nasir teridentifikasi dengan nomor post mortem 0003e dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion Tanjung Priok/0003. Jenazah mempunyai nomor antemortem 073 yang teridentifikasi melalui DNA.

Jenazah keempat adalah Janry Efriyanto Sianturi berusia 26 tahun asal Muara Jambi, Jambi. Janry teridentifikasi dengan nomor post mortem 0006D dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion Tanjung Priok/0006. Jenazah mempunyai nomor antemortem 136 yang teridentifikasi melalui DNA dan medis.

Lalu, jenazah kelima, Karmin berusia 68 tahun asal Bangka Tengah, Bangka Belitung. Karmin teridentifikasi dengan nomor post mortem 0006R dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion Tanjung Priok/0006. Jenazah mempunyai nomor antemortem 052 yang teridentifikasi melalui DNA.

Jenazah keenam teridentifikasi atas nama Harwinoko berusia 54 tahun asal Bogor Utara, Bogor. Harwinoko teridentifikasi dengan nomor post mortem 0006C dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion Tanjung Priok/0006. Jenazah mempunyai nomor antemortem 060 yang teridentifikasi melalui DNA.

Baca juga: Lion Air Beri Santunan Rp 25 Juta untuk Pemakaman Korban JT 610

Sementara, Jenazah ketujuh adalah Verian Utama berusia 31 tahun asal Grogol, Jakarta Barat. Verian teridentifikasi dengan nomor post mortem 0011H dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion Tanjung Priok/0011. Jenazah mempunyai nomor antemortem 032 yang teridentifikasi melalui DNA.

Dengan demikian, total jumlah jenazah hingga Minggu adalah 14 penumpang.

Sebelumnya, ada tujuh penumpang yang teridentifikasi, terdiri dari tiga penumpang perempuan atas nama Jannatun Cintya Dewi, Monni, Endang Sri Bagus Nita dan empat penumpang laki-laki atas nama Fauzan Azima, Wahyu Susilo, Chandra Kirana, Hizkia Jorry Saroinsong.

Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Kompas TV Pihak Lion Air mengatakan telah menyediakan posko bagi keluarga yang masih menunggu hasil identifikasi korban pesawat jatuh Lion Air PK-LQP. Terkait Santunan, pihaknya mengatakan akan memberi kepada ahli waris korban uang dalam bentuk buku tabungan senilai Rp 1.250.000.000. Hal ini dilakukan sesuai dengan peraturan dari kementrian perhubungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com