Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang 6 Rumah Terisolasi di Dekat Proyek Tol Serpong-Cinere

Kompas.com - 15/11/2018, 13:15 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Project Manager Proyek Tol Serpong-Cinere dari PT Waskita, Kwatantra mengatakan, enam rumah yang berada di RT 001 RW 002 Kelurahan Bambu Apus, Tangerang Selatan tidak termasuk dalam kawasan right of way (ROW) atau kawasan yang masuk dalam desain proyek Tol Serpong-Cinere.

Hal itu yang membuat enam rumah tersebut tidak dibebaskan seperti 18 rumah lainnya yang sebelumnya ada di lokasi tersebut.

"Kami tidak mengetahui detailnya terkait lahan ya, kami porsinya hanya di konstruksi, bukan ranah kami terkait lahan. Kalau secara awam, karena dia di luar ROW atau kayak garis batas tol," ujar Kwatantra saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/11/2018).

Baca juga: Proyek Tol Serpong-Cinere Disebut Bikin Permukiman Warga Rentan Banjir

Sebelumnya diberitakan, enam rumah di RT 001 RW 002 Kelurahan Bambu Apus terisolir disebabkan penanggung jawab proyek Tol Serpong-Cinere tidak membebaskan lahan mereka.

Dari 24 rumah yang sebelumnya ada di kawasan itu, hanya 18 rumah yang dibebaskan.

Kwatantra menyarankan kepada warga untuk meminta penjelasan lebih detail kepada PT Cinere Serpong Jaya yang merupakan penanggung jawab pembebasan lahan tersebut.

Terkait informasi bahwa enam rumah itu terisolir, pihak kontraktor telah membuat desain yang menjamin agar permukiman warga tidak terisolir dan tidak ada lagi terdampak banjir.

Dari desain yang telah dibuat, kontraktor akan membuatkan boks traffic sebagai jalan yang bisa dilintasi warga.

Baca juga: 6 Rumah Terisolasi akibat Proyek Tol Serpong-Cinere

Boks traffic berada di bawah tol sehingga tidak akan mengubah atau mengganggu aktivitas warga yang hendak melintas.

Pihak kontraktor juga telah membuat boks saluran air guna mengatasi banjir di kawasan itu.

"Nah, boks ini sama tujuannya menyeberangkan dengan jalan existing yang dulu ada. Tidak menghilangkan jalan yang dulu ada, tapi diganti dengan boks. Dia nyeberang di bawah tol," ujar Kwatantra.

"Untuk saluran kami sudah buatkan yang memang sudah mengakomodir banjir 5 tahunan. Setelah tol beroperasi tidak ada lagi isu berkaitan dengan genangan di daerah itu," kata Kwatantra.

Baca juga: Konstruksi Tol Serpong-Cinere Ditargetkan Rampung 2019

Sebelumnya, enam rumah warga di Kelurahan Bambu Apus terisolir karena tidak masuk dalam pembebasan lahan proyek Tol Serpong-Cinere. Selain itu, proyek tol tersebut disebut warga menyebabkan permukiman mereka rentan banjir.

Warga berharap agar penanggung jawab proyek mau untuk membeli lahan mereka karena dinilai sudah tidak layak untuk ditinggali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com