Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Korban Lion Air JT 610 Kembali Teridentifikasi, Total Jenazah Teridentifikasi Jadi 100 Orang

Kompas.com - 18/11/2018, 13:35 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati kembali mengidentifikasi dua korban pesawat Lion Air JT 610, dengan nomor registrasi PK LQP, Minggu (18/11/2018) pukul 11.00 WIB.

"Siang ini berhasil identifikasi dua penumpang. Sehingga sampai sekarang sudah ada 100, laki-laki 73 orang, perempuan 27 orang," ujar Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes drg. Lisda Cancer, di RS Polri, Minggu.

Jenazah pertama yang teridentifikasi adalah Janu Daryoko berusia 60 tahun. Jenazah teridentifikasi dengan nomor post mortem 0044B dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion KRW/0044 dan nomor ante mortem 152. Ia teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.

Baca juga: Tiga Jenazah Korban Lion Air JT 610 Tiba di Pangkal Pinang

Jenazah kedua adalah RR Savitri Wulurastuti berusia 42 tahun. Jenazah teridentifikasi dengan nomor post mortem 0044F, dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion KRW/0044 dan nomor ante mortem 109. Ia teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Kompas TV Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Zidan Arif Fakrulloh menyatakan akan mempermudah proses pengurusan surat kematian pada para keluarga korban pesawat Lion Air PK-LQP. Kemudahan proses pengurusan surat kematian itu berlaku untuk para korban yang telah teridentifikasi maupun yang hingga saat ini belum teridentifikasi. Dirjen Dukcapil Zidan Arif Fakrulloh mengatakan dirinya akan menginstruksikan kepada seluruh Dinas Dukcapil untuk membantu proses pembuatan surat kematian bagi keluarga korban Lion Air PK-LQP. Sebelumnya sejumlah keluarga korban Lion Air PK-LQP yang jasadnya belum teridentifikasi meminta kepastian terkait surat kematian korban. Surat kematian ini diperlukan salah satunya untuk mengurus asuransi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com