JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir rob atau banjir akibat pasang laut seolah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka yang beraktivitas di wilayah pelabuhan.
Namun, warga kawasan pelabuhan tetap saja khawatir ketika rob melanda. Sebab, banjir tersebut menganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Sejak 1999, Pelabuhan Nizam Zachman di Muara Baru seolah menjadi rumah kedua bagi Faqih Usman. Ia membuka warung nasi di Jalan Bawal, 200 meter dari dermaga pelabuhan.
Kendati hampir 20 tahun bertemu rob, perasaan waswas selalu dirasakan Faqih ketika air pasang membanjiri jalan di depan warungnya.
Kepada Kompas.com, ia menyebut pembeli di warungnya selalu berkurang apabila rob tiba.
"Kalau jam segini kan jam-jam operasional, sibuk orang-orang pada kerja, pada ngangkut ikan, jadi orang mau ke warung juga malas," kata Faqih di warungnya, Senin (26/11/2018).
Baca juga: Rob Rendam Pelabuhan Perikanan di Muara Baru
Faqih semakin khawatir apabila rob masih menggenang hingga jam makan siang tiba. Sebab, orang-orang yang istirahat makan siang jadi enggan berkunjung ke warungnya.
"Yang namanya rob ya memang enggak enaknya saat jam-jam sibuk begini, tetapi kalau sore atau malamm ya enggak begitu berpengaruh," ujar dia.
Selama Kompas.com berbincang dengan Faqih, memang tidak ada pengunjung di warung itu meski banyak orang yang beraktivitas di sekitarnya.
Pantauan Kompas.com, ada lima warung yang berada di jalan tersebut. Semuanya memasang undakan setinggi kira-kira 30 sentimeter untuk mencegah air masuk.
"Dulu warung saya kalau enggak dinaikin begini ya sudah tenggelam. Kalau orang makan saja sudah susah, sekarang sudah ditinggiin mudah-mudahan enggak banjir lagi," ujar dia.
Baca juga: Sempat Tergenang Empat Hari, Rob di Muara Angke Mulai Surut
Toni, pekerja gudang es perikanan di pelabuhan itu, mengatakan, salah satu hal yang menyebabkan air rob bisa masuk ke warung-warung itu adalah kendaraan yang melintas di jalan.
"Kalau kita lagi bawa forklift itu kan ada ombaknya, ombaknya itu naik ke warung," ujar Toni.
Toni menyebut, ia dan rekan-rekannya juga dirugikan banjir rob. Sebab, aktivitas bongkar muat tidak bisa dikerjakan dengan cepat.
Meskipun begitu, baik Toni dan Faqih tetap berupaya "bersahabat" dengan rob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.