Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tergenang Empat Hari, Rob di Muara Angke Mulai Surut

Kompas.com - 26/11/2018, 09:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rob atau banjir akibat pasang laut di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, mulai surut pada Senin (26/11/2018) pagi.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com mengatakan, rob mulai merendam kawasan itu sejak Jumat (23/11/2018) lalu dengan ketinggian yang bervariasi.

"Kemarin sempat rob sampai 20 centimeter, sebetis orang dewasa. Tetapi dari Minggu sore kemarin sudah surut, lihat saja tuh sampahnya masih banyak," kata Rahmat, warga di perkampungan nelayan Muara Angke.

Baca juga: Tanggul Pantai Milik DKI untuk Antisipasi Banjir Rob Rampung 2020

Rahmat menuturkan, surutnya rob berlangsung dengan sendirinya tanpa bantuan pompa. Menurutnya, rob akhir pekan lalu memang tidak separah rob-rob sebelumnya.

"Kalau yang kemarin-kemarin pasti lebih tinggi sampai kami harus mengungsi naikin barang-barang elektronik. Kalau sekarang mendingan lah karena sudah ditanggul," ujar dia.

Pantauan di lokasi, rob di perkampungan nelayan itu tinggal menyisakan genangan di sejumlah titik. Kondisi jalannya pun masih tampak basah.

Situasi berbeda terlihat di Pelabuhan Muara Angke. Di sana, terdapat satu titik sepanjang belasan meter yang masih terendam banjir setinggi 20 centimeter.

Baca juga: Antisipasi Rob di Penjaringan, Pemkot Jakut Siagakan 31 Rumah Pompa

Mulyadi, nelayan setempat menyatakan, ketinggian air sudah turun dari ketinggian sebelumnya yang mencapai angka 40 centimeter.

"Ini sudah mendingan, kemarin sampai 40 centimeter tingginya. Karena di sini memang lebih rendah jadinya banjir terus kalau pasang," kata Mulyadi.

Kendati sudah biasa menghadapi rob, Mulyadi mengaku tetap terusik dengan kehadiran rob yang dinilainya mengganggu mobilitas.

"Jelas terganggu karena umpamanya kami mau dorong gerobak itu kan jadi susah. Kalau bawa motor lewat sini kami juga khawatir mogok," ujar dia.

Baca juga: Pantai Talise Palu Diterjang Banjir Rob Setinggi Dua Meter

Serupa dengan pernyataan Rahmat, Mulyadi menyebut surutnya rob di Pelabuhan Muara Angke merupakan faktor alam tanpa bantuan alat.

"Faktor alam saja, enggak ada pompa. Biasanya kalau parah memang dipompa pakai mesin diesel, tapi kalau ini surutnya ya ikut air laut saja yang juga surut," kata Mulyadi.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menyatakan rob di Penjaringan harus diwaspadai.

Untuk itu, ia menyebut terdapat 31 rumah pompa dan pompa mobile yang disiapkan di Kecamatan Penjaringan untuk menangani banjir rob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com