Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Temukan Bakteri E-Coli di 34 Jajanan Sekolah di Depok

Kompas.com - 13/12/2018, 16:01 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Depok melakukan pengujian Panganan Jajan Anak Sekolah (PJAS) terhadap bakteri air atau bakteri escherichia coli (E-Coli) ke 40 sekolah dasar di Kota Depok.

Berdasarkan sejumlah sampel yang diambil dari berbagai pedagang keliling di sekolah di Depok, diketahui kebanyakan panganan mengandung bakteri E-Coli.

"Ada 34 jenis makanan kesukaan anak-anak yang terkontaminasi bakteri E-Coli, ya meski kadarnya enggak banyak ya," ucap Sekertaris Dinas Kesehatan Depok Erna di Balai Kota, Kamis (13/12/2018).

Bakteri E-Coli adalah sekelompok jenis bakteri yang biasa ditemukan di dalam usus manusia atau hewan berdarah panas.

Baca juga: Kebal Antibiotik, Bakteri Super Bakal Bunuh Jutaan Manusia pada 2050

Erna mengatakan, masih ada pedagang di Depok yang produknya mengandung bakteri E-Coli, meski kadarnya tidak banyak.

"Idealnya, dalam suatu makanan dan minuman, kadar E-Coli-nya nol persen," ujar Erna.

Salah satu bakteri E-Coli yang berbahaya adalah E-Coli dengan kandungan 0157:H7.

Terlebih, bakteri ini bisa jadi berbahaya kalau saat mengkonsumsi makanan yang mengandung bakteri tersebut, daya tahan tubuh sedang dalam kondisi lemah.

"Kalau saat mengkonsumsi bakterinya, imun kita sedang lemah, ya bisa menyebabkan diare, demam ringan, sampai diare berat tanpa demam, bahkan hingga kematian," ucap Erna.

Erna mengatakan, manusia dapat terinfeksi melalui kontak dari makanan dan air yang sudah terkontaminasi bakteri E-Coli.

"Jadi, misalkan kita beli ketoprak nih, yang terkontaminasinya itu ya dari piring yang belum dicuci bersih sama dia. Bukan dari makanannya," ucap Erna.

Baca juga: Bukalah Jendela Setiap Hari untuk Kurangi Bakteri dalam Kamar

Ia mengimbau agar masyarakat yang membeli jajanan atau makanan dapat menggunakan tempat dan peralatan makan sendiri.

"Iya pakai saja botol sendiri, atau tempat makan sendiri. Bisa juga dengan merebus air yang sudah terkontaminasi bakteri E-Coli tadi, " tuturnya.

Dinkes Depok menguji total 34 sampel jenis pangan yang kemudian didapati mengandung bakteri E-Coli. Pangan yang diuji Dinkes Depok di antaranya es kacang hijau, es buah, susu kedelai, dan sebagainya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com