Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2018, 07:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan Persija Jakarta menjuarai Liga 1 Indonesia musim 2018 akan dirayakan besar-besaran pada Sabtu (15/12/2018) hari ini.

Gelar juara tersebut akan dirayakan lewat pawai yang bermula di Gelora Bung Karno dan berakhir di Balai Kota.

Pawai akan melewati Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Medan Merdeka Selatan.

"Jadi, warga yang mau berkegiatan di luar kegiatan karnaval sebaiknya menghindari jalur itu," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, polisi bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan pengaturan lalu lintas di sepanjang rute pawai.

Baca juga: Pawai Kemenangan Persija Besok, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ini

Adapun pawai dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan titik kumpul di Pintu 1 Gelora Bung Karno.

Diperkirakan, ada 150.000 Jakmania, atau suporter Persija yang mengikuti pawai tersebut.

"Untuk memecah kepadatan, sebagian besar The Jakmania akan diarahkan langsung ke Balaikota," ujar Budiyanto.

Ia menyampaikan, arus lalu lintas akan dialihkan secara situasional ketika pawai melintasi persimpangan jalan.

Arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan juga dialihkan ketika massa sudah berkumpul di Balai Kota.

Bus terbuka dan pesta rakyat

Anies menyatakan, perayaan tersebut akan dikemas selayaknya pesta rakyat.

Ia menyebut, panggung hiburan dan layar lebar telah disiapkan agar seluruh masyarakat yang datang bisa menyaksikan kegiatan tersebut.

"Ada kegiatan musik juga, ini semacam pesta rakyat menyambut kemenangan Persija yang ini insya Allah babak baru, bukan kemenangan terakhir. Ini prestasi-prestasi harus dijaga ke depan," kata Anies.

Baca juga: Ada Panggung Hiburan untuk Rayakan Kemenangan Persija di Balai Kota

Sementara itu, PT Transjakarta telah menyiapkan satu unit bus tingkat dengan atap terbuka untuk mengangkut pemain dalam pawai tersebut.

Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, bus ini memang dikhususkan untuk pawai atau arak-arakan karena memiliki atap yang terbuka pada bagian depan lantai dua.

"Mobil ini untuk arak-arakan jadi pusat perhatiannya justru di bagian depan, atap terbukanya itu. Di situ, bisa ada 10 sampai 15 orang yang membawa trofi. Biasanya yang merayakan kemenangan kan kesebelasan, ya," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Dalam Keadaan Sadar

4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Dalam Keadaan Sadar

Megapolitan
Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Sempat Rekam Video Sebelum dan Sesudah Pembunuhan

Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Sempat Rekam Video Sebelum dan Sesudah Pembunuhan

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta Sudah Surut

Megapolitan
4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Secara Bergantian oleh Sang Ayah

4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Secara Bergantian oleh Sang Ayah

Megapolitan
Polisi: Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya dengan Cara Dibekap

Polisi: Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya dengan Cara Dibekap

Megapolitan
Keluh Pedagang Cabai di Pasar Tomang Barat: Harganya Melonjak, tapi Kualitasnya Terkadang Menurun

Keluh Pedagang Cabai di Pasar Tomang Barat: Harganya Melonjak, tapi Kualitasnya Terkadang Menurun

Megapolitan
Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Loncat ke Sela Peron Stasiun Depok

Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Loncat ke Sela Peron Stasiun Depok

Megapolitan
Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Tiba di RS Polri Kramatjati

Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Tiba di RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Ditetapkan Jadi Tersangka

Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Ditetapkan Jadi Tersangka

Megapolitan
Kriminolog Minta Polisi Hukum Mati Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kriminolog Minta Polisi Hukum Mati Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sudah Bisa Diajak Bicara

Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sudah Bisa Diajak Bicara

Megapolitan
Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur

Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jakarta, Epidemiolog: 5M Harus Dibudayakan Lagi

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jakarta, Epidemiolog: 5M Harus Dibudayakan Lagi

Megapolitan
Kondisinya Membaik, Polisi Periksa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kondisinya Membaik, Polisi Periksa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
RS Polri Pastikan Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Tak Tenggak Racun

RS Polri Pastikan Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Tak Tenggak Racun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com