Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pekan Beroperasi, Rata-Rata Penumpang Transpatriot Tak Capai Target

Kompas.com - 17/12/2018, 20:04 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Divisi Transpatriot pada Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Kota Bekasi Nirwan Fauzi mengatakan, hingga pekan ketiga beroperasinya bus transpatriot, rata-rata jumlah penumpang per bus dan per sekali perjalanan belum mencapai target.

Nirwan mengatakan, hingga pekan ketiga, rata-rata penumpang satu bus untuk sekali perjalanan dari Terminal Bekasi tujuan Harapan Indah dan sebaliknya yakni 22 penumpang.

"Kini, penumpang rata-rata tembus 22 orang, sebelumnya minggu kedua itu cuma sekitar 11 sampai 12 orang per bus, penumpang ramai terutama di jam-jam siang mulai pukul 11.00 hingga 13.30 WIB. Tapi, untuk jam pergi dan pulang kantor hanya sedikit," kata Nirwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/12/2018).

Baca juga: Berbagai Alasan Belum Ditetapkan Tarif Transpatriot Bekasi

Nirwan mengatakan, sebelumnya pihaknya menargetkan rata-rata penumpang untuk satu bus sekali perjalanan yaitu 30 orang. Dari jumlah penumpang tersebut, maka harga tiket ideal sebesar Rp 7.000.

Dengan begitu, Pemkot bisa menjual tiket dengan harga Rp 3.500, sedangkan sisanya menggunakan subsidi dari Pemkot.

"Jika sudah mencapai 30 orang (rata-rata penumpang per bus), itu artinya separuh biaya (operasional) itu sudah ditutup dari pendapatan tiket. Jadi, nanti subsidi juga tidak terlalu besar lagi," ujar Nirwan.

Oleh karena itu, Nirwan menyatakan pihaknya hingga saat ini menunggu adanya peningkatan jumlah penumpang. Sebab, makin banyak penumpang, semakin kecil pula subsidi yang dikeluarkan Pemkot Bekasi.

"Sekarang kami lagi mengejar target agar satu putaran bus bisa mengangkut 30 penumpang," pungkas Nirwan.

Adapun selama belum ditetapkannya tarif, bus masih digratiskan. Sebelumnya, dalam hasil rapat PDMP dengan pihak terkait, tarif bus diusulkan Rp 3.500 untuk umum dan Rp 2.500 untuk pelajar.

Bus transpatriot telah beroperasi sejak Senin (26/11/2018) lalu.

Transpatriot melewati sebanyak 34 halte atau tempat pemberhentian bus yang menjadi tempat bus transpatriot menaiki dan menurunkan penumpang di dua rute perjalanannya.

Baca juga: Terjebak Kemacetan, Bus Transpatriot Bekasi Tak Bisa Tiba Tepat Waktu

Jarak tempuh kedua rute pun berbeda karena melintasi jalur yang berbeda pula.

Jumlah halte di rute Terminal Bekasi-Harapan Indah sebanyak 21 halte. Sementara di rute sebaliknya, yaitu Harapan Indah-Terminal Bekasi, bus hanya berhenti di 13 halte.

Bus beroperasi dari pukul 05.00 hingga pukul 21.00 WIB setiap harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com