Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlibur di Pantai Ancol, Pengunjung Diimbau Perhatikan Garis Batas Aman

Kompas.com - 24/12/2018, 13:42 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Rika Lestari mengimbau warga yang berlibur dan bermain di Pantai Ancol, Jakarta Utara, untuk selalu memperhatikan garis batas aman pantai.

Seluruh pengunjung dilarang melewati garis tersebut demi keamanan.

"Ada garis-garis (batas aman), pengunjung tidak boleh melebihi garis-garis," ujar Rika saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/12/2018).

Baca juga: 1 Januari 2019, Pengguna Transjakarta Dapat Diskon 50 Persen Masuk Ancol

Rika menyampaikan, pengelola selalu mengawasi aktivitas pengunjung di Pantai Ancol dengan ketat, baik ada peringatan bencana maupun tidak.

Dia menyampaikan itu mengingat telah terjadinya tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).

"Ada peringatan tsunami atau pun tidak, memang pengawasan di area pantai itu cukup ketat. Lifeguard di sepanjang pantai bertugas menjaga keamanan pengunjung, termasuk memberikan announcement melalui pengeras suara apabila terjadi keadaan darurat," kata Rika.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda Tak Pengaruhi Gelombang di Pantai Ancol

Ia mengatakan, tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung tidak mempengaruhi gelombang air laut di Pantai Ancol, Jakarta Utara.

Dia telah mengonfirmasi langsung hal tersebut kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Alhamdulillah tidak ada berpengaruh langsung, tidak ada dampak langsung," ucapnya.

Berdasarkan informasi dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, korban dan kerusakan akibat tsunami Selat Sunda terdapat di 5 kabupaten, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

Kelimanya adalah kabupaten di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di dekat Selat Sunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com