Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Manajer PLN yang Jadi Korban Tsunami Disemayamkan di RSUP Fatmawati Sebelum ke Magelang

Kompas.com - 25/12/2018, 07:04 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu jenazah peserta family gathering PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban tsunami Selat Sunda tiba di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/12/2018) sekitar pukul 18.15 WIB.

Jenazah diketahui bernama Hery Kristianto yang menjabat sebagai Manajer Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Tangerang Kota.

Manajer Bagian Konstruksi UPT Duri Kosambi Budi Utomo mengatakan, jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di RSUP Fatmawati. Nantinya, lanjut Budi, jenazah akan dibawa ke Magelang.

"Selanjutnya dari RS Fatmawati akan dibawa ke rumah asal beliau yakni Magelang. Jenazah teridentifikasi setelah salah satu anggota keluarga korban mengenalinya," kata Budi kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Gelombang Tsunami yang Kedua sampai Lantai Dua Hotel...

Menurut Budi, korban menghadiri family gathering bersama istri dan kedua anaknya. Istrinya ditemukan selamat, sedangkan kedua anaknya meninggal dunia.

"Istri selamat. Satu putranya sudah teridentifikasi, satu lainnya belum," kata Budi.

Pengamatan Kompas.com, tak ada anggota keluarga yang menyambut kedatangan jenazah.

Jenazah hanya diterima oleh lima orang perwakilan pihak PLN dan petugas keamanan RSUP Fatmawati.

Selanjutnya, jenazah langsung dibawa ke ruang perawatan jenazah oleh pihak rumah sakit untuk dimandikan dan disucikan.

Menurut Budi, seluruh keluarga, termasuk istrinya telah menunggu kedatangan jenazah di kota kelahirannya yakni Magelang.

Baca juga: Kakak Afriyani, Korban Tsunami Selat Sunda: Tolong Maafkan Adik Saya...

Oleh karena itu, pihak PLN bertindak sebagai perwakilan keluarga korban yang menerima jenazah.

"Keluarganya termasuk istrinya sudah di Magelang. Makanya dirujuk kesini, kita mandikan dulu lalu dibawa ke Magelang," kata Budi.

Dihubungi terpisah, Kepala Humas PLN I Made Suprateka mencatat, ada 41 peserta family gathering PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat ditemukan meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).

"Anggota PLN dan keluarganya itu tercatat 199 orang. 156 orang dalam kondisi selamat, 41 orang meninggal dunia, dan 2 orang masih dalam pencarian," kata I Made saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com