JAKARTA, KOMPAS.com - Debu vulkanik hasil erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda disebut tengah mengarah ke Pulau Jawa akibat terdorong angin.
Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana menyatakan, hal tesebut diketahui dari citra satelit cuaca himawari per Kamis (3/1/2019) pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga, Pelayaran di Selat Sunda Diminta Waspada
"Anak Gunung Krakatau itu sebaran debu vulkaniknya mengarah ke timur laut, ke Pulau Jawa, dengan ketinggian 7-9 meter," kata Taufan kepada Kompas.com, Kamis sore.
Namun, Taufan belum bisa menyebut jarak jangkauan maksimal dari sebaran debu vulkanik tersebut.
Ia juga belum bisa memastikan apakah debu vulkanik akan mencapai Jakarta atau tidak.
"Saya belum bisa memastikan, saya harus tanya dulu ini kalau yang sampai ke Jakarta. Tetapi, yang pasti ke arah timur laut," ujar dia.
Sebaran debu vulkanik, kata Taufan, diprediksi tidak akan begitu mempengaruhi aktivitas warga. Namun, ia meminta warga agar tetap berhati-hati.
Adapun sebelumnya material vulkanik hasil erupsi Gunung Anak Krakatau didapati hanyut hingga Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, pekan lalu.
Baca juga: BMKG Temukan Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, Masyarakat Diminta Waspada Tsunami Susulan
Material vulkanik tersebut berbentuk kerikil berukuran kecil yang mengapung di atas permukaan air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.