Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Bersenjata "Cutter" Panik Dipergoki Pemilik Rumah Saat Mencuri

Kompas.com - 16/01/2019, 20:07 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Satuan Polsek Cibarusah membekuk seorang pria berinisial RM (36) lantaran merampok sebuah rumah di Kampung Curug, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Kapolsek Cibarusah AKP Sukarman mengatakan, pelaku merampok rumah tersebut saat pemilik rumah sedang tidur pada pukul 00.30 WIB, 13 Desember 2018 lalu.

Baca juga: Residivis Pencurian Kembali Berulah dengan Menguras Bengkel Temannya

"Pelaku beraksi seorang diri, memanjat rumah korban ke lantai dua lalu turun ke lantai satu. Pelaku pakai cadar ketika merampok," kata Sukarman saat dikonfirmasi, Rabu (16/1/2019).

Ketika masuk ke dalam rumah korban, pelaku langsung menggasak barang berharga milik korban.

Namun ketika sedang mengambil barang, korban terbangun dan melihat aksi pelaku.

"Korban teriak maling, tapi pelaku malah balik mengancam menggunakan cutter. Tapi korban tetap teriak maling," ujar Sukarman.

Korban yang tidak henti berteriak membuat pelaku panik dan melarikan diri dengan meninggalkan topi dan sandal yang dikenakannya.

Warga setempat yang mendengar teriakan tersebut langsung menuju rumah korban, tetapi pelaku sudah terlebih dahulu melarikan diri.

Korban langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

"Korban melapor, petugas langsung menyelidiki dari barang bukti yang ditinggalkan pelaku," tutur Sukarman.

Pelaku ditangkap pihak kepolisian di pos sekuriti di Kampung Pasar Lama, Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Senin (14/1/2019) kemarin. Tak ada perlawanan dari pelaku saat polisi menangkapnya.

Baca juga: Pencurian, Perjudian, dan Pembunuhan Jadi Kasus Menonjol di 2018

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti satu buah cutter, satu unit handphone, uang sebesar Rp 750.000, dan pakaian milik pelaku.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 365 KHUP tentang Pencurian dengan Pemberatan dan terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com