Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan KFC soal Kampanye Beres-beres Habis Makan dan Jumlah Karyawan

Kompas.com - 24/01/2019, 06:04 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager KFC Indonesia Hendra Yuniarto mengatakan, kampanye beres-beres meja tidak berdampak pada pengurangan karyawan di gerai-gerai KFC.

Kampanye itu hanya bertujuan mengajak konsumen untuk membereskan meja mereka setelah makan sehingga dapat menjaga kenyamanan bagi sesama konsumen.

Baca juga: KFC Kampanyekan Beres-beres Meja Habis Makan, Begini Respons Pelanggan

"KFC Indonesia tidak melakukan tindakan pengurangan pegawai bersamaan dengan program ini dijalankan. Data karyawan tetap kami mengalami peningkatan seiring dengan penambahan jumlah gerai KFC," kata Hendra kepada Kompas.com, Rabu (23/1/2019).

Ia juga menyebut, kampanye itu tidak berdampak pada penambahan pajak pelayanan konsumen.

"Selain itu, pajak yang dimaksud oleh teman-teman adalah pajak PB1, merupakan pajak daerah yang difungsikan untuk pembangunan daerah. KFC tidak menambahkan pajak pelayanan pada pembelian," ujar Hendra.

Hendra menjelaskan, kampanye bersih-bersih meja telah dimulai sejak April 2018.

Kampanye itu merupakan kampanye lanjutan dari kampanye tidak menggunakan sedotan yang telah dilakukan selama dua tahun.

Ia menyebut, awalnya hanya ada 6 gerai KFC di Jakarta yang melakukan kampanye itu.

Namun, pihaknya menambah jumlahnya menjadi 30 gerai pada Oktober 2018 untuk lebih menyosialisasikan kampanye tersebut kepada masyarakat.

"Berdasarkan data yang kami peroleh, jumlah penggunaan sedotan dalam gerai kami menurun. Itu menjadi komitmen KFC untuk melanjutkan kepedulian terhadap lingkungan dengan mengelola sampah-sampah kami dengan baik serta mengajak konsumen Indonesia untuk beberes," ujar Hendra.

Hendra mengungkapkan, untuk menyosialisasikan kampanye itu, pihaknya telah menempatkan materi kampanye di TV Commercial (TVC) dining area dan menambah jumlah tempat sampah di gerai-gerai KFC.

"Dikarenakan adanya masukan dari konsumen, kami menambah jumlah tempat sampah sehingga tempat sampah kami menjadi 2 atau 3 di setiap gerai," jelas Hendra.

Baca juga: Disebut Mirip di Luar Negeri, Konsumen Sambut Baik Ajakan KFC Beres-beres

KFC Indonesia juga menyebarkan informasi kampanye itu melalui akun resmi media sosial mereka, salah satunya tautan kampanye pada akun Twitter @KFCINDONESIA pada Minggu (13/1/2019).

"Biasakan untuk membersihkan meja kamu sehabis makan, yuk! Budaya beres-beres sehabis makan, perlu dimulai dari sekarang. Biar generasi ke depan semakin peka sama kebersihan! Ayo, lestarikan buaya bersih-bersih! #budayabeberes #kfcindonesia," demikian bunyi informasi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com