Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kecamatan di Kota Bekasi Ini Rawan DBD

Kompas.com - 24/01/2019, 16:25 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Dezi Syukrawati menyatakan, tiga daerah Kota Bekasi yakni, Kecamatan Bekasi Utara, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur paling rawan terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dezi mengatakan, berdasarkan catatan tahun 2018, kasus DBD tertinggi di Kota Bekasi berada di tiga daerah itu.

"Kasus 2018 itu di Kecamatan Bekasi Utara 129 kasus yang meninggal 1, di Bekasi Barat ada 107 kasus, kemudian Kecamatan Bekasi Timur 69 kasus. Ada satu lagi yang meninggal di Kecamatan Jatiasih," kata Dezi saat ditemui di Kantor Dinkes Kota Bekasi, Kamis (24/1/2019).

Adapun pada tahun 2018 terdapat total 629 kasus DBD di Kota Bekasi dengan dua orang meninggal dunia. Angka kasus itu menurun jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang terdapat 699 kasus dengan dua orang meninggal dunia. Sedangkan, untuk Januari tahun 2019 Dinkes belum selesai merekap data kasus DBD.

Baca juga: Kasus DBD di Januari 2019 di DKI Naik Hampir Dua Kali Lipat dari Januari 2018

Dezi menjelaskan, tiga daerah itu dinyatakan paling rawan DBD karena kepadatan penduduk yang tinggi. Di Bekasi Utara misalnya, mulai banyak muncul perumahan-perumahan baru sehingga kepadatan penduduk bertambah.

"Banyak daerah mulai terbuka seperti perumahan baru. Tanah Bekasi kan bukan perbukitan yah, banyak tanah rawa sebenarnya jadi pada saat ada pengerukan tanah itu nyamuk bergeser ke daerah permukiman. Bisa juga mereka tidak baik dalam pengelolaan lingkungannya," ujar Dezi.

Pihak Dinkes Kota Bekasi pun tengah fokus untuk menekan angka kasus DBD, khususnya di tiga daerah tersebut. Upaya itu dilakukan dengan menginstruksikan kepada RT dan RW untuk melakukan PSN (Permbersihan Sarang Nyamuk) di rumah masing-masing setiap hari Sabtu.

Baca juga: Pasien DBD di RSUD Depok Meningkat Sejak November 2018

"Kita juga intens melakukan pelatihan dan budidaya tanaman pengusir nyamuk DBD tingkat Kota Bekasi di tiap Kecamatan," tutur Dezi.

Diketahui, wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bekasi masih berstatus aman. Mengingat terjadi penurunan kasus DBD dari tahun 2017 ke 2018.

Sedangkan, untuk wilayah Jakarta masuk dalam kategori waspada kejadian luar biasa (KLB) DBD pada Februari dan Maret 2019 ini.

Peningkatan curah hujan dan perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap perkembangan Aedes aegypti, nyamuk yang dapat menularkan virus dengue dan menyebabkan penyakit DBD.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, sepanjang 2018 terjadi 3.362 kasus DBD dengan satu kematian. Pada Januari 2019 ini, tercatat sudah ada 111 kasus DBD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com