Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Persaingan, Cawagub DKI Dilarang Bicara di Media Selama "Fit and Proper Test"

Kompas.com - 27/01/2019, 20:14 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga calon wakil gubernur DKI Jakarta tidak diizinkan berbicara di media selama proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) berlangsung.

Ketua Bidang Humas DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Zakaria Maulana Alif mengatakan, larangan itu diberlakukan untuk menghindari persaingan di antara tiga cawagub dari PKS itu.

"Kami coba untuk menahan dulu (cawagub bicara di media), kami enggak mau nanti satu sama lain, mohon maaf sekali lagi, bersaing," ujar Zakaria di Hotel Aston, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2019).

Baca juga: Tahap Pertama Fit and Proper Test Cawagub DKI Selesai, Ini yang Ditanyakan

Zakaria menyampaikan, ada saatnya nanti para cawagub DKI berbicara kepada publik.

Selain cawagub, tim panelis juga tak diizinkan bicara di media. Proses fit and proper test pada hari ini pun digelar tertutup.

PKS dan Gerindra khawatir muncul pro dan kontra jika proses itu digelar secara terbuka sehingga waktu penentuan dua cawagub akan molor lagi.

Lagipula, masyarakat dan tokoh publik nantinya bisa memberikan masukan dalam rangkaian fit and proper test berikutnya, yakni saat konsultasi publik atau focus group discussion (FGD) digelar pada 3 Februari mendatang.

"Kenapa tidak dibuka saja prosesnya? Karena ini sudah panjang dan memakan waktu yang cukup lama," kata Zakaria.

Rangkaian fit and proper test pada hari ini digelar dalam dua sesi.

Sesi pertama, yakni masing-masing kandidat memaparkan hasil pemikiran mereka soal Jakarta.

Sementara sesi kedua, tiga kandidat wagub diuji oleh empat panelis secara bersama-sama.

Baca juga: Fit and Proper Test Cawagub DKI Digelar Tertutup, Hari Ini

Tiga kandidat wagub yang dimaksud merupakan kader PKS, yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.

Sementara panelis yang menguji mereka yakni Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Sulhy, peneliti LIPI Siti Zuhro, pakar kebijakan publik Eko Prasodjo, dan pengamat politik Ubedilah Badrun.

Sulhy menggantikan Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif yang sedang beribadah umrah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com