Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gerebek Rumah yang Diduga Tempat Produksi Oli Palsu

Kompas.com - 28/01/2019, 21:48 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah rumah di Perumahan The Palm Residence, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi digerebek warga karena diduga dijadikan tempat produksi oli palsu.

Ketua RW 009 di desa tersebut Siswanto mengatakan, penggerebekan berawal dari laporan warga sekitar rumah itu yang mengeluh karena bau tak sedap dari rumah diduga tempat produksi oli palsu tersebut.

"Informasi awal kejadian pada Minggu (27/1/2019) sore, sekitar jam 3 berkat laporan daripada warga The Palm Residence lalu ditindaklanjuti sama teman-teman Karang Taruna Tambun Utara," kata Siswanto saar ditemui di lokasi, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Jual Oli Palsu Selama 1,5 Tahun, Pria Ini Untung Rp 15.000 Per Botol

Siswanto menyampaikan, sempat ada pengejaran terhadap sejumlah orang yang ada dalam rumah tersebut oleh pihak Karang Taruna.

Namun, akhirnya sejumlah orang yang ada di rumah tersebut berhasil diamankan.

"Kita langsung lapor ke pihak kepolisian, dan sekarang rumah ini sudah digaris polisi. Ada dua orang yang dibawa ke Polres Metro Bekasi lagi diperiksa kayaknya," ujar Siswanto.

Saat digerebek oleh warga, ditemukan puluhan dirigen oli siap edar dari berbagai merek ternama berada dalam rumah tersebut.

Menurut Siswanto, diduga pemilik rumah tersebut mengoplos oli mobil maupun motor. Hasil oplosan oli tersebut langsung dikemas dengan dirigen oli merek ternama.

"Dari oli bekas lalu disuling untuk dijernihkan kembali berupa oli yang seperti baru lagi. Yang jelas ini merugikan konsumen, karena produk palsu ini beredar di bengkel-bengkel kawasan Bekasi mungkin," tutur Siswanto.

Baca juga: Anak yang Dihukum Guyur Oli Mengalami Iritasi di Mata dan Telinga

Sementara itu, Kanit Krimsus Polres Metro Bekasi AKP Widodo mengatakan, ada dua orang yang diamankam pihak kepolisian dalam kasus ini, yaitu P dan S.

"Ada dua yang diamankan P dan S. P sama S (pekerja) ini yang ada di situ (TKP), kalau pemiliknya belum. Ini baru diduga, ini baru belum lama, katanya belum ada sebulan pengakuannya tapi kan kita belum periksa saksi," ujar Widodo.

Dia menyampaikan, saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

"Yang kita amankan itu sampel ya itu 10 (dirigen). Ya sementara itu ya kita pengen tahu dulu itu yang urus siapa, siapa saja begitu, masih didalami lah," ucap Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com