Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Mewah yang Pakai Identitas Palsu Akan Diblokir

Kompas.com - 22/02/2019, 06:24 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Faisal Syafruddin mengatakan, Polda Metro Jaya akan memblokir surat-surat kendaraan mewah penunggak pajak yang pemiliknya terbukti menggunakan identitas palsu atau identitas orang lain.

Pemblokiran itu akan membuat pemilik kendaraan tidak bisa lagi membayar pajak dan memperpanjang surat-surat kendaraannya.

"Kami sudah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dan sudah ada statement dari Kapolda atau Ditlantas, nanti untuk kendaraan mewah yang tidak sesuai dengan identitas pemiliknya, maka akan diblokir," ujar Faisal di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Baca juga: Tunggak Pajak di Atas Rp 20 Juta, 2.667 Mobil Mewah Diburu

Faisal menyampaikan, pemblokiran itu merupakan permintaan BPRD DKI Jakarta.

Pemilik KTP yang identitasnya digunakan pemilik asli mobil mewah tersebut juga meminta hal serupa.

"Itu memang permintaan dari kami dan pemilik KTP yang dipinjam. Kemarin mobil Bentley, mereka (pemilik KTP) sudah minta permohonan blokir, Porsche juga," kata Faisal.

Hingga saat ini, BPRD DKI Jakarta masih mengejar tunggakan pajak mobil mewah.

Samsat di lima wilayah kota di Jakarta melakukan operasi door to door untuk menagih pajak kendaraan itu.

Kepala Subdit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji sebelumnya mengatakan, samsat akan mendatangi rumah pemilik kendaraan bermotor berdasarkan fotokopi kartu identitas yang dilampirkan saat proses pendaftaran.

Jika pemilik kartu identitas terbukti tidak memiliki kendaraan bermotor, maka samsat akan memblokir pembayaran pajak secara otomatis.

Pihak samsat akan mencari pemilik asli kendaraan itu untuk melakukan bea balik nama nomor kendaraan bermotor (BBN-KB).

"Yang bayar yang punya kendaraan. Kalau misalkan dia enggak punya kendaraan, maka secara otomatis sistem kami akan memblokir," ujar Sumardji, Selasa (29/1/2019).

Sebelumnya diberitakan, Samsat Jakarta Barat menemukan data tentang pemilik kendaraan mewah yang menunggak pajak kendaraan bermotor.

Identitas pemilik mobil mewah diketahui bernama Abdul Manaf (64) dan sejumlah anggota keluarganya yang tinggal di sebuah gang sempit dan tidak bisa dilalui mobil di Jakarta Barat.

Saat ditemui pada Senin (28/1/2019), Abdul terkejut didatangi petugas samsat dan Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta.

Baca juga: 300 Unit Mobil Mewah yang Dipakai dalam KTT APEC di PNG Hilang

Nama tiga anggota keluarganya tercatat memiliki mobil mewah dan salah satu di antaranya menunggak pajak.

Nama Abdul tercatat memiliki Mercedez Benz dan istrinya tercatat memiliki Harrier.

Selain itu, putranya, Zulkifly juga tercatat memiliki Bentley tipe Continental GT yang menunggak pajak hingga Rp 108.098.550.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com