Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.551 Surat Suara di KPU Jakpus Rusak, 60 Persen karena Pemotongan Tidak Simetris

Kompas.com - 04/03/2019, 15:00 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Pusat Adi Faisal mengatakan, sebanyak 1.551 surat suara rusak selama proses pelipatan surat suara hingga 3 Maret 2019.

Sebagian besar surat suara rusak akibat proses pemotongan yang kurang simetris.

"Saya perhatikan dari hari pertama sampai dengan sekarang, 60 persen (surat suara) yang rusak akibat cutting, artinya potongannya banyak yang tidak simetris, tidak lurus," kata Adi saat di kantor logistik KPU Kota Jakarta Pusat, Paseban, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).

Baca juga: 1.521 Surat Suara Pilpres di Jakarta Barat Rusak

Adi mengungkapkan, kerusakan surat suara juga dapat disebabkan adanya noda pada surat suara dan proses pengemasan setelah dicetak.

"Ada juga cacat pabrik misalnya saat packing (pengemasan) ada robek. Bisa juga noda-noda kecil di kolom gambar salah satu calon anggota legislatif atau calon capres dan cawapres. Kami punya aturan kalau di kolom gambar itu harus bersih," jelas Adi.

"Kalau nodanya di luar (kolom gambar) selagi tidak mendominasi, ya enggak masalah. Kalau banyak, ya masuk kategori rusak," sambungnya.

Proses pelipatan surat suara di Provinsi DKI Jakarta ditargetkan rampung pada 30 Maret 2019.

Ada tujuh gudang pelipatan surat suara yang tersebar di enam Kabupaten/Kota se-DKI Jakarta.

Baca juga: Perludem: KPU Harus Minta Permohonan Provisi agar Uji Materi soal Surat Suara Segera Diputus

Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos menjamin tidak ada kecurangan dalam proses pelipatan surat suara lantaran pihaknya melibatkan aparat kepolisian selama proses pelipatan.

"Setiap prosedur (pelipatan) itu melibatkan tenaga pengamanan, yakni polisi. Bawaslu juga ikut mengawasi," kata Betty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com