Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Sulap Bantaran Kali Ciliwung Jadi Ruang Hijau..

Kompas.com - 11/03/2019, 16:58 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bantaran Kali Ciliwung disulap menjadi ruang hijau oleh warga RT 15/RW 4 di Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta Pusat.

Ruang hijau itu ditanami berbagai jenis buah-buahan, di antaranya cabai, semangka, melon, dan pepaya.

Kompas.com berkesempatan mendatangi ruang hijau itu, Senin (11/3/2019).

Untuk menuju ke lokasi, pengunjung harus menuruni tangga terlebih dahulu. Suasana sejuk langsung terasa saat tiba di lokasi.

Baca juga: Pembebasan Lahan untuk Normalisasi Ciliwung Ditargetkan Selesai 2019

Ada sebuah saung yang biasa dipakai untuk tempat berkumpul warga. Ada pula dua bangku panjang di samping pot-pot tanaman.

Saat ditemui di lokasi, Ketua RT 15 Muhammad Nuh mengatakan, ide pembuatan ruang hijau itu berawal ketika banyaknya warga yang membuang sampah ke sungai.

Padahal, saat itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan normalisasi Kali Ciliwung.

Oleh karena itu, Nuh pun mengajak warga untuk menyulap bantaran Kali Ciliwung yang penuh sampah menjadi ruang hijau.

"Awal dibangunnya tahun 2013 ya tempat ini (ruang hijau). Waktu itu saya berpikir daripada warga membuang sampah sembarangan, bikin banjir, kenapa saya enggak ngajak mereka menanam saja. Pas saya ajak warga, mereka juga setuju," kata Nuh.

Nuh mengungkapkan, kebutuhan awal pembuatan ruang hijau itu menggunakan dana swadaya warga. Awalnya, warga hanya menanam cabai, semangka, dan melon.

Seiring berjalannya waktu, mereka pun mulai menanam jenis buah-buahan lainnya seperti timun suri, blewah, dan anggur.

"Dana awal itu sekitar Rp 4 juta untuk membeli bibit buah-buahannya, pupuk, dan pot. Untuk perawatan setelahnya, hanya sekitar Rp 1 juta per tahun," ujar Nuh.

Baca juga: Sesosok Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Hanyut di Kali Ciliwung

"Dananya semua berasal dari warga, kami juga merawat sendiri, dan hasilnya pun dinikmati bersama. Enggak ada buah-buahan yang dijual karena tujuan awal dibuat tempat ini hanya untuk mempercantik dan mencegah warga buang sampah ke sungai saja," sambungnya.

Nuh mengatakan, perawatan ruang hijau itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab bersama.

Ia pun berharap, ruang hijau itu dapat menjadi tempat berkumpul yang nyaman dan bersih bagi warganya.

"Memang saya yang selalu menyiram tanamannya, tapi warga juga bisa kalau mereka ada waktu luang. Bantaran sungai yang selalu identik dengan tempat kumuh pun sekarang telah berubah menjadi tempat yang sejuk dan hijau," ungkap Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com