Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Sanksi untuk Murid yang Sawer Gurunya Harus Bersifat Mendidik

Kompas.com - 28/03/2019, 10:09 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti sepakat bahwa perilaku para murid yang berjoget dan sawer gurunya di sekolah merupakan tindakan yang salah. 

Namun, Retno mengatakan, sanksi yang diberikan kepada anak harus bersifat mendidik.

"KPAI ingin memastikan bahwa sanksi tersebut bersifat disiplin positif dan bersifat mendidik," ujarnya Rabu (27/3/2019).

Baca juga: Murid yang Sawer Gurunya di Cilincing Mengaku Iseng

Retno menyebutkan, meskipun 11 siswa SMP Maha Prajna, Cilincing, Jakarta Utara itu bersalah, namun hak-hak pendidikannya harus tetap terpenuhi.

"Anak-anak pelaku harus tetap dipenuhi hak atas pendidikannya, mengingat anak-anak tersebut sudah kelas IX, sebentar lagi akan mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional," tambahnya.

Retno menjelaskan, hal itu perlu dilakukan karena siswa tersebut juga sudah terpukul karena masalah ini.

Baca juga: Penjelasan Kepsek soal Siswa Bully Guru di SMP Maha Prajna Cilincing

"Menurut pihak sekolah mereka juga sudah minta maaf pada Senin kemarin. Mereka sebenarnya juga terpukul banget karena temannya juga enggak bilang kalau di-upload," jelas Retno.

Terakhir Retno berpesan agar para siswa barhati-hati dalam bermain sosial media.

"Hati-hati dalam meng-upload tentang dirinya, dan juga gurunya. Karena ini sudah bukan kasus yang pertama," pesan Retno.

Menurut data Kompas.com setidaknya terjadi tiga kasus serupa pada Bulan Februari kemarin. Kasus itu terjadi di Gresik, Kelapa Gading dan Yogyakarta.

Di Gresik pada 9 Februari lalu, seorang siswa SMP PGRI Wringinanom berinisial AA, merokok di kelas dan menantang gurunya yang bernama Nur Khalim.

Sedangkan pada 19 Februari seorang siswa kelas X SMA Al-Azhar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, merekam dan mengedit video dengan kata-kata kotor yang ditujukan pada gurunya.

Kejadian serupa juga dilakukan siswa SMKN 3 Yogyakarta pada 20 Februari lalu yang mendorong dan meminta handphone miliknya dikembalikan setelah disita saat ujian oleh gurunya yang bernama Sujianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com