Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Tak akan Tambah Tempat Duduk di Gerai Makanan di Stasiun

Kompas.com - 31/03/2019, 17:18 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Division Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, pihaknya tidak akan menambah tempat duduk untuk penumpang meski terdapat sejumlah gerai makanan di stasiun mass rapid transit (MRT).

Kamaluddin mengatakan, sejatinya makanan yang dijual di sejumlah stasiun MRT diprioritaskan untuk tidak dimakan di stasiun, tetapi untuk dibungkus dan dibawa pulang.

"Iya, sebetulnya gerai makanan itu diprioritaskan untuk grab and go gitu istilahnya, untuk dibungkus kemudian dibawa pulang," kata Kamaluddin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/3/2019).

Baca juga: Mulai Senin, Naik MRT Pakai Uang Elektronik atau Kartu Harian

Dia mengatakan, penumpang hanya boleh makan di area yang sudah disediakan di sekitar gerai makanan di stasiun MRT. Penumpang tidak diperkenankan makan atau minum di luar area tersebut termasuk di dalam kereta.

"Tidak ada tambahan tempat duduk, memang fungsinya grab and go. Di dalam area restorannya yang masih ada kursi ya boleh, tapi kalau sudah di luar area itu, sudah tidak boleh," ujar Kamaluddin.

Sebelumnya, sejumlah penumpang MRT terpaksa harus makan lesehan di stasiun MRT karena tidak terdapat tempat duduk di sekitar gerai makanan di dalam stasiun.

Penumpang berharap, ada tambahan tempat duduk di stasiun MRT, mengingat terdapat gerai makanan di dalam stasiun.

Baca juga: Alasan PT MRT Tak Sediakan Tempat Sampah Dalam Stasiun

"Kalau ada gerai makanan harusnya disediakan tempat makanan dong supaya tidak duduk lesehan, lagian yang lesehan juga tidak menganggu gerak orang untuk berjalan juga," kata salah satu penumpang MRT, Yuanita, Sabtu kemarin.

Kamaluddin pun menyatakan, penumpang yang kedapatan makan atau minum di dalam kereta maupun area peron MRT akan diminta keluar.

"Kalau untuk nanti, kalau jelas kelihatan makan, kami persilakan untuk keluar dari kereta. Kami persilakan keluar dari stasiun," tutur Kamaluddin.

Kompas TV Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyampaikan besaran tarif untuk MRT. Keberadaan MRT diharapkan bisa mengubah gaya hidup masyarakat kota menjadi pengguna angkutan umum. Apakah keberadaan MRT ini mampu mengubah budaya masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi umum? Dan apa yang harus dibenahi terkiat transportasi publik? Untuk membahasnya sudah hadir di studio, Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia, Ipoeng Purnomo. Dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Bambang Prihartono. #MRTJakarta #TransportasiPublik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com