Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rencana SMA/SMK Gratis, Pepen Minta Ridwan Kamil Terbuka Hatinya

Kompas.com - 02/04/2019, 14:22 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, belum ada respons positif dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait rencana Pemkot Bekasi menggratiskan biaya sekolah SMA/SMK negeri sederajat di Kota Bekasi.

Rencana itu diusulkan sejak Rahmat dilantik sebagai Wali Kota Bekasi pada September 2018. 

Pemerintah Kota Bekasi juga sudah mengajukan penambahan dana perimbangan ke Pemprov Jabar.

Bahkan, Pemkot Bekasi juga sudah mengajukan perjanjian kerja sama (PKS) terkait penggratisan SMA/SMK negeri di Kota Bekasi tersebut.

"Sudah hampir 3 kali ya lebih, responsnya ya belum dijawab dan belum dipanggil wali kotanya (untuk bahas rencana tersebut). Pak Gubernur bilang Kota Bekasi juga adalah warga Jawa Barat, Pak Gubernur harus terbuka hatinya," kata Rahmat yang biasa dipanggil Pepen itu di Kantor Pemkot Bekasi, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Pemkot Bekasi Janji Operasikan Bus Sekolah Gratis

Menurut dia, Pemerintah Kota Bekasi merasa layak mengajukan dana tambahan itu karena Kota Bekasi menjadi daerah penyumbang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) terbesar kedua di Jawa Barat.

Adapun total pendapatan PKB-BBNKB Kota Bekasi mencapai Rp 2 triliun.

Sesuai aturan yang berlaku, Pemkot Bekasi hanya mendapat 30 persen dari total pendapatan PKB-BBNKB, sedangkan 70 persennya masuk ke kas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Pak Gubernur masih belum ada respect, saya sedang buat surat ke Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Bekasi), buat minta perubahan UUD pajak melalui Apeksi, Asosiasi pemerintah kota biar yang bagi hasil 70:30 itu, minimal bisa 60:40 atau 50:50," ujar Rahmat.

Rahmat ingin 10 persen atau 20 persen dari 70 persen jatah Pemprov Jawa Barat dari pendapatan PKB-BBNKB Kota Bekasi dialokasikan untuk menggratiskan biaya SMA/SMK negeri sederajat di Kota Bekasi.

Nantinya, dana itu untuk menambah anggaran uang sekolah yang telah disiapkan Pemkot Bekasi yakni, sebesar Rp 60 miliar.

Baca juga: Pemkot Bekasi Janji Operasikan Bus Sekolah Gratis

Dengan demikian, nantinya biaya SMA/SMK negeri di Kota Bekasi bisa gratis.

"Kita kan sudah sediakan nih Rp 60 miliaran, dari Jawa Barat berapa? Kalau ada (biaya) SMA reguler bayar Rp 300.000 dari pusat sudah dapat Rp 100.000, berarti sudah tinggal Rp 200.000. Kan bisa saja Pak Gubernur Rp 100.000, saya (Pemkot Bekasi) Rp 100.000, kan gratis," tutur Rahmat.

Adapun program pendidikan gratis 12 tahun di Kota Bekasi termasuk dalam 45 program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi lima tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com