Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Depok Temukan 30 Pelanggaran, Kurang Surat Suara hingga Pemilih A5 Ditolak Mencoblos

Kompas.com - 18/04/2019, 20:15 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Badan Pengawas Pemilu Kota Depok sebut ada 30 dugaan pelanggaran yang tersebar di 11 TPS (Tempat Pemungutan Suara) Kota Depok saat pemilihan umum 2019.

Humas Bawaslu Kota Depok Dede Selamet mengatakan, ada tujuh indikator pelanggaran tersebut, antara lain TPS terlambat dibuka, kekurangan surat suara (Presiden, DPR RI, dan DPRD Kota), surat suara tertukar, hingga penggunaan C6 oleh yang bukan berhak.

“Ada juga kejadian khusus ditemukan kaya terdapat pemilih A5 yang ditolak KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara),” ucap Dede saat dikonfirmasi, Kamis (18/4/2019).

Bawaslu menyarankan pemungutan surat suara ulang untuk pemilih dengan formulir A5 yang kehilangan hak pilihnya.

“Itu hanya saran dari pengawas tempat pemungutan suara (PTPS). Kalau terlaksana atau tidak tergantung perintah pimpinan,” ucapnya.

Baca juga: Isu Gerombolan Mahasiswa di Depok Ditolak Mencoblos, Ini Penjelasan KPU

Kemudian, ditemukan juga di beberapa TPS, ada warga yang tidak menggunakan hak pilihnya sesuai aturan.

“Lalu ada ditemukan juga saat menyoblos membawa ponsel dan dia memfoto surat suaranya,” ucapnya.

Akibat sejumlah pelanggaran tersebut, jumlah surat suara di Depok melebihi dari jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berlebihnya surat suara untuk DPTB (Daftar Pemilih Tambahan).

Baca juga: Surat Suara Kurang, KPU Kota Bekasi Akan Ajukan Pemungutan Suara Susulan di 9 TPS

Saat ditanyakan apakah ada surat suara yang sudah tercoblos dan pelanggaran money politic, Dede mengatakan, pihaknya tidak menemukan hal tersebut.

“Tidak kami temukan ya sejauh ini baik itu money politic ataupun surat suara yang sudah dicoblos,” ucapnya.

Adapun, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Depok ada 1.390.338 orang Sementara jumlah DPTB (Daftar Pemilih Tambahan) keluar ada 500 orang dan DPTB masuk ada 400 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com