JAKARTA, KOMPAS.com - Novi Sri Wahyuni (21) kini sedang diuji di tengah usia kehamilannya yang masuk usia 15 minggu. Novi menjadi korban pemberian obat kedaluwarsa dari Puskesmas Kamal Muara.
Semenjak itu, Novi mengeluh sering pusing hingga mual. Dia terpaksa harus menghubungi suaminya, Bayu Randi Dwitara (19).
UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk Novi. Mari sisihkan sebagian rezeki kita untuk meringankan beban keluarga Novi. Klik di sini untuk donasi.
Alhasil, Bayu menjadi sering meminta izin kepada perusahaan tempatnya bekerja untuk mengurus istrinya yang sakit.
"Saya seminggu enggak masuk. Ya kemudian perusahaan juga sudah enggak ini lagi, di pemikiran dia training saja kualitas kerjanya begini, bagaimana ke depan," kata Bayu saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kamal Muara, Selasa (20/8/2019).
Baca juga: Derita Keluarga Korban Obat Kedaluwarsa: Istri Sakit, Suami Dipecat, hingga Belum Bayar Kontrakan
Rupanya niat Bayu membantu sang istri, justru menjadi musibah berikutnya yang harus dihadapi keluarga ini. Pihak perusahaan malah memecat Bayu karena persoalan izin itu.
Di tengah masalah yang datang bertubi-tubi, keluarga ini dihadapkan pula dengan tunggakan rumah kontrakan mereka.
Saat ini, pasangan muda itu hanya bisa bergantung kepada ibu Bayu, Husnawati yang bekerja sebagai tukang urut.
Baca juga: Belajar dari Ibu Hamil di Kamal Muara, Kenali Ciri Obat Kedaluwarsa
Husnawati yang kini menjadi penopang keluarga ini, Bayu dan istri serta dua adik Bayu. Ya, kelima orang ini tinggal di sebuah rumah petak berdinding tripleks di samping fly over Kamal Mura.
Rumah kecil tersebut hanya memiliki satu kamar yang ditempati Bayu dan istri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.