Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewaskan Satpam di Serpong, Ular Weling Sudah Berkali-kali Muncul

Kompas.com - 23/08/2019, 15:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Munculnya ular berbisa jenis weling di Cluster Michelia, Gading Serpong, Tangerang, bukan pertama kali terjadi. Sebelumya ular berbagai jenis juga muncul sejak awal 2019.

Terakhir, ular weling muncul pada Selasa (20/8/2019) dan menggigit Iskandar (45), satpam yang hendak menangkapnya.

Iskandar tewas sekitar 9 jam kemudian.

"Memang penemuan ular bukan pertama kali. Cuma kebetulan ini yang sampai ada korban," kata Nur Rahman, General Manager Security Paramount yang menaungi seluruh keamanan di wilayah Gading Serpong, saat dihubungi, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: Hanya Berbekal Sapu, Sekuriti di Serpong Tewas Digigit Ular

Dari data yang didapat Kompas.com, pada Februari dan Maret 2019, ular sempat muncul di rumah warga.

Lalu April 2019 ular weling juga ditemukan di area taman bermain.

Nur Rahman mengatakan, lantaran banyaknya kasus munculnya ular, pihaknya memberikan pelatihan kepada petugas keamanan mengenai penanganan ular.

Ia menilai, peristiwa tersebut terjadi karena kesalahan dalam penangkapan ular berbisa dengan warna belang hitam dan putih itu.

Baca juga: Kronologi Satpam di Serpong Tewas Setelah Digigit Ular

"Kan harusnya pegang kepalanya. Tapi dia pegang badan ular. Memegangnya salah, padahal prosedurnya bukan begitu," paparnya.

Awalnya, Iskandar yang tengah berjaga mendapat laporan dari warga soal adanya ular di area rumahnya.

Korban saat itu langsung bergegas dengan alat seadanya.

Saat hendak menangkap, telunjuk kiri korban digigit ular tersebut.

Saat itu korban yang merasa gigitan tersebut tak berdampak panjang hanya mengisap-isap jari yang terus mengeluarkan darah.

Baca juga: Sebelum ke Rumah Sakit, Iskandar Isap Jarinya yang Digigit Ular Weling

Sesaat setelah digigit ular, korban masih terlihat bugar, bahkan masih sempat bermain dengan ular bersama teman jaganya, Jaelani.

Namun, selang 30 menit, tepatnya pukul 19.30 WIB, korban langsung lemas. Saat itu korban langsung dibawa warga ke rumah sakit.

Korban awalnya dibawa ke Rumah Sakit Bethsaida, kemudian dirujuk karena peralatan kurang memadai.

Korban kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Tangerang.

Pukul 04.30 WIB, korban mengembuskan napas terakhir karena diduga racun sudah tersebar ke seluruh tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com