Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Gedung DPRD Kota Bekasi Bentrok dengan Polisi

Kompas.com - 26/08/2019, 16:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Bekasi, bertepatan dengan agenda pelatikan anggota dewan periode 2019-2024, Senin (26/8/2019). Aksi itu akhirnya dibubarkan paksa oleh polisi sekira pukul 14.00 WIB.

Dalam aksinya, mahasiswa berseragam PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) itu bersikeras ingin bertemu anggota dewan yang baru.

Mereka ingin menyampaikan 7 aspirasi yang intinya menuntut anggota dewan bekerja secara profesional dan tidak koruptif.

Namun, keinginan itu dihalangi oleh polisi yang berjaga di sekitar Jalan Chairil Anwar depan gedung DPRD.

Baca juga: Anggota DPRD Kota Bekasi Periode 2019-2024 Dilantik Hari Ini, Ini Nama-namanya

Polisi tak mengizinkan para mahasiswa masuk ke gedung DPRD dengan alasan sedang ada agenda pelantikan.

"Justru karena sedang pelantikan. Apakah setelah ini Bapak bisa menjamin mereka bakal ada di sini terus setiap hari?" seru seorang orator menanggapi polisi.

Beberapa kali dorong-dorongan, mahasiswa pun bentrok dengan polisi. Bentrokan bermula saat sejumlah mahasiswa membakar spanduk dan menggoyang-goyangkan pintu pagar dari luar gedung DPRD Kota Bekasi.

Salah satu dari mereka juga menendang-nendang kecil pagar itu hingga sedikit koyak.

Tak berselang lama, salah seorang polisi balas menendang pintu pagar itu dari dalam hingga hampir jebol. Sejumlah polisi kemudian mendorong mundur para mahasiswa dengan jumlah banyak. Satu-dua mahasiswa yang tetap berseru berakhir diseret polisi.

Ketua Pengurus Cabang PMII Kota Bekasi, Husnul, menyatakan bahwa aksi hari ini bertujuan menuntut anggota DPRD Kota Bekasi periode 2019-2024 memahami tugas pokok dan fungsi sebagai wakil rakyat.

Ia menganggap, anggota dewan yang sudah-sudah bekerja dengan kualitas yang menurun.

"Penjadwalan yang molor, rapat-rapat yang dilaksanakan kerapkali tidak quorum sehingga mengulur waktu, rapat paripurna kerap molor hingga berjam-jam," ujar Husnul dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin siang.

"Kami mengutuk keras anggota DPRD Kota Bekasi yang biasa kami sebut duit berdasi menggengam janji. Usut tuntas hari ini Kota Bekasi darurat korupsi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com