Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes Tangerang Siap Terima Konsekuensi Kasus Paman Gendong Jenazah Keponakan

Kompas.com - 26/08/2019, 19:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspitadewi mengaku pasrah apabila ada risiko yang harus diterimanya berkait kasus Supriyadi, paman yang menggendong jenazah keponakannya, Muhammad Husein (9) karena tak dapat ambulans dari Puskesmas Cikokol, Tangerang.

"Mengenai sanksi, saya sebagai kepala dinas, lalu kepala puskesmas Cikokol, pada prinsipnya, sebagai ASN, kami siap dengan segala konsekuensi atas perbuatan segala tindakan yang kami kerjakan," kata Liza di kantornya Jalan Daan Mogot, Tangerang, Senin (26/8/2019).

Namun, bagi Liza, pascakejadian tersebut Dinas Kesehatan Kota Tangerang berupaya untuk melakukan pelayanan terbaik.

Baca juga: Dinkes Tangerang Belajar Tiga Hal dari Kasus Paman Gendong Jenazah Ponakan

Menurut dia, pihak Puskesmas Cikokol telah melakukan upaya sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Kami ada dua pelayanan, pelayanan kesehatan dan pelayanan pemakaman. Ruang lingkup pekerjaan saya di pelayanan kesehatan. Untuk pemakaman maka sebenarnya kami di pemerintah Kota Tangerang mempunyai kendaraan, ada ambulans dan ada mobil jenazah," paparnya.

Saat ini sudah dilakukan perubahan SOP. Mobil ambulans sudah dapat digunakan jenazah dalam keadaan darurat.

"Sudah bisa gunakan asal dalam keadaan darurat. Misal meninggalnya kecelakaan atau seperti kemarin itu tenggelam," tutupnya.

Sebelumnya, Suryadi nekat menggendong jenazah keponakannya, Husein. Permintaannya untuk mendapatkan ambulans di puskesmas Cikokol, Tangerang, ditolak.

Baca juga: Warga Tuntut Dinas Kesehatan Perbaiki Layanan agar Peristiwa Paman Gendong Jenazah Keponakan Tak Tak Terulang

Kabarnya, penolakan yang dilakukan Puskesmas berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) ambulans.

Suryadi akhirnya menumpang mobil pribadi seseorang yang sedang melintas untuk sampai ke rumah duka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com