TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang selatan memetik pelajaran setelah muncul kasus Supriyadi yang menggendong jenazah ponakannya Muhammad Husein (9) karena tak dapat ambulans dari Puskesmas Cikokol, Tangerang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspitadewi mengatakan, pelajaran pertama yang diambil pihaknya perihal pelayanan.
Salah satunya soal pelayanan aplikasi call center yang akan dipermudah.
"Bukan sekedar ada, tapi juga bisa dimanfaatkan dan bisa tersosialisasi dengan baik untuk masyarakat. Pelajaran kedua, koordinasi dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait itu juga yang kami tingkatkan," kata Liza di kantornya Jalan Daan Mogot, Tangerang, Senin (26/8/2019).
Baca juga: Jenazah Digendong di Tangerang, Wali Kota Instruksikan Ubah SOP Penggunaan Ambulans
Selain itu, menurut Liza, pembelajaran yang sangat berharga adalah soal empati masyarakat.
Menurut dia, pihak puskesmas di seluruh Kota Tangerang yang kerap melayani masyarakat harus mempertajam rasa empati kepada para pasien yang datang.
"Dengan adanya kasus ini bisa mempertajam dan memperluas empati kami sehingga kami bisa melayani masyarakat Kota Tangerang secara profesional," paparnya.
Baca juga: SOP Diubah, Ambulans di Tangerang Kini Bisa Dipakai Angkut Jenazah
Menurut Liza, pembelajaran tersebut telah disosialisasikan kepada 36 puskesmas yang ada Kota Tangerang.
Ia berharap, kejadian tersebut tidak terulang di sejumlah puskesmas yang ada di Kota Tangerang.
"Karena ini kan kita bicara buat ke depan. Apa yang kita lakukan kedepannya setelah kejadian ini. Jadi nggak usah dibahas lagi kasus kemarin itu," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.