Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SOP Diubah, Ambulans di Tangerang Kini Bisa Dipakai Angkut Jenazah

Kompas.com - 26/08/2019, 15:44 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan perubahan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang ambulans yang terbagi di setiap puskesmas.

Hal ini menyusul adanya kasus jenazah Muhammad Husein (9) digendong pamannya. Sang paman tidak mendapat fasilitas ambulans di Puskesmas Cikokol sehingga terpaksa menggendong keponakannya yang sudah dibaluti kain batik sambil berjalan kaki di jalanan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspitadewi mengatakan saat ini pihaknya sudah mengubah SOP soal pemakaian ambulans dan mobil jenazah. Sebelumnya, penggunaan dua kendaraan itu dibuat terpisah.

Baca juga: 6 Fakta Peristiwa Pria Gendong Jenazah Keponakan di Puskesmas Cikokol

 

Pihak Puskesmas Cikokol berdalih ambulans tak bisa dipakai untuk mengantar jenazah.

Maka dengan SOP terbaru ini, Liza memastikan ambulans bisa dipakai untuk mengangkut jenazah dalam kondisi darurat.

"Seperti meninggalnya kecelakaan atau tenggelam seperti kemarin," kata Liza di kantornya, Senin (26/8/2019). 

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Sudarto menjelaskan perubahan dilakukan dalam poin kesembilan SOP.

Baca juga: Viral, Pria Gendong Jenazah karena Ambulans Puskesmas Tak Bisa Dipakai, Begini Cerita Lengkapnya

"Poin sembilan dengan bunyinya, bila saat ambulans 119 tiba di lokasi dan pasien sudah meninggal maka aturan SOP adalah penanganan pasien meninggal. Jadi, ketika masyarakat Kota Tangerang kesulitan, maka dimungkinkan untuk memakai ambulans yang ada di kota Tangerang," paparnya.

Perubahan SOP tersebut akan disosialisasikan kepada 36 Puskesmpas yang ada di Kota Tangerang. Rencananya sosialisasi tersebut akan berlangsung di Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada Senin (26/8/2019) pukul 13:00 WIB.

Sebelumnya, video viral seorang lelaki yang menggunakan jaket hitam berjalan keluar dari puskesmas Cikokol, Kota Tangerang, Jumat (23/8/2019), dengan menggendong jenazah.

Belakangan diketahui, pria tersebut merupakan Supriyadi, paman dari Muhammad Husein (9) yang meninggal karena tenggelam di Kali Cisadane. Korban digendong lantaran tidak mendapatkan ambulans dari puskesmas tersebut untuk menuju ke rumah duka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com