Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Stok Foto Jokowi, Masyarakat Lebih Pilih Beli Foto Ma'ruf

Kompas.com - 27/08/2019, 15:52 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com- Penetapan Presiden-Wakil Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2019 mendatang dijadikan sebagai momen meraup rezeki tambahan oleh pedagang bingkai foto.

Namun, siapa sangka foto Presiden Republik Indonesia Joko Widodo justru lebih sedikit terjual dibandingkan foto Ma'ruf Amin.

Seperti yang diungkapkan Fatturahman (43), penjual bingkai foto di Pasar Baru ini mengatakan bahwa penjualan bingkai foto Wakil Presiden Ma'ruf Amin lebih banyak yang beli dibanding Presiden Republik Indonesia terpilih Joko Widodo.

"Turunnya bisa sampai 50 persen, biasanya mereka beli bingkai foto kedua pasang presiden-wakil presiden. Sekarang foto wakil presiden, Pak Ma'ruf saja karena bingkai foto pak Jokowi sudah ada di kantor atau di sekolah," ucap Fatturahman di Pasar Baru, Selasa (27/8/2019).

Berbeda dengan 2014 lalu, atau saat kali pertama Jokowi menjabat sebagai presiden. Kala itu banyak masyarakat yang berbondong-bondong membeli bingkai fotonya.

"Banyak banget yang beli, sampai warga-warga biasa pada beli untuk dipasang di rumahnya atau di kantor RW," kata Fattur.

Baca juga: Dua Bulan Menuju Pelantikan, Bingkai Foto Jokowi-Maruf Marak Dijual di Pasar Baru

Fattur mengatakan, sudah beberapa kali pembeli yang datang ke tokonya hanya membeli bingkai foto Ma'ruf. Sebab, bingkai foto Presiden Jokowi telah mereka miliki sebelumnya.

"Soalnya kan di foto bingkainya tidak ada periodenya ya jadinya mungkin mereka masih stok foto Pak Jokowi," ujarnya.

Meski lebih banyak yang membeli bingkai foto Ma'ruf, Fattur mengaku keuntungannya tak berkurang. Sebab, jumlah pembeli tetap sama seperti sebelumnya.

"Masih banyak juga kok yang beli foto keduanya (Jokowi-Ma'ruf). Tetap sama saja keuntungan," ucapnya.

Fattur menyebutkan, bingkai foto Jokowi-Ma'ruf ia jual dengan harga yang beragam.

Bingkai ukuran kecil dijual seharga Rp 200.000 per satu set. Sementara untuk bingkai ukuran besar ia jual Rp 900.000 per satu set.

Dalam satu hari, Fattur bisa mendapatkan 10 pelanggan yang membeli bingkai foto Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau dihitung per harinya bisalah dapat Rp 1 juta dari pembeli," tutup Fattur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com