Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar Ayah dan Saudara Tirinya, KV Terkena Luka Bakar dan Dilarikan ke RSPP

Kompas.com - 27/08/2019, 17:05 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - KV, pelaku pembakaran seorang anak dan ayah di Suka Bumi, Jawa Barat terkena luka bakar.

Dia terkena luka bakar saat sedang membakar mobil milik Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Usai terkena luka bakar, KV langsung dilarikan ke Rumah Saski Pusat Pertamina (RSPP) pada Minggu, (25/8/2019) pukul 14.00.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pembunuh Bayaran yang Eksekusi Ayah dan Anak, 2 Lainnya Diburu

Pihak RSPP pun mengatakan KV datang ke rumah sakit bukan karena rujukan melainkan secara pribadi.

"Jadi pasien datang mendaftar secara pribadi. Tidak ada rujukan dari rumah sakit tidak ada rujukan dari institusi manapun. Diantar keluarga." ucap Kepala Managemen Bisnis RSPP Agus W Susetyo saat ditemui di RSPP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).

Ketika KV datang, KV langsung mendapatkan penanganan khusus karena mengalami luka bakar. Namun, Agus tidak bisa memberi tahu seberapa parah luka bakar yang dialami KV.

"Kalau kondisi terkait berapa persen saya enggak bisa menyampaikan karena kami melindungi hak dari pasien yang jelas saya sampaikan bahwa KV itu ada di sini dalam proses perawatan," kata Agus.

Baca juga: Terungkap, Pembunuh Bayaran yang Eksekusi Ayah dan Anak Dibayar Rp 500 Juta

"Saya kurang tahu siapa pihak keluarga yang membawa KV ke rumah sakit," tambah dia.

Hingga kini, KV masih berada di RSPP dengan perawatan yang intensif.

Untuk diketahui, Pupung dan Dana dibunuh oleh empat orang suruhan di rumahnya yang di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Otak pembununah tersebut adalah  istrinya endiri yang berinisial AK (35) dan anak kandungnya berinisial KV.

KV diketahui anak kandung AK sedangkan Dana merupakan anak dari Pupung.

Setelah dibunuh empat pembunuh bayaran, kedua korban dimasukan ke dalam mobil Toyota Calya berpelat nomor B 2983 SZH dan dibawa keempat eksekutor untuk bertemu AK dan KV.

Setelah itu, AK dan KV membawa mobil tersebut ke di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).

Di sana lah kedua tersangka membakar mobil tersebut dan meninggalkan jasad korban di dalamnya.

Tidak sampai 24 jam pasca pembakaran mobil, AK ditangankap polisi di Jakarta. Sedangkan KV harus dilarikan ke rumah sakit karena alami luka bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com